Komparasi pengelolaan pembangunan tower ITATS dengan menggunakan metode manajemen konstruksi dan metode pengawasan konvensional (Swakelola)
ABSTRAK
Pembangunan tower ITATS yang diharapkan mampu menunjang kegiatan kampus dibangun dengan membentuk tenaga ahli dari dalam, yaitu tim KPK ITATS. Pembentukan tim ini dimaksudkan untuk menghemat biaya dan jika ditangani oleh orang dalam ITATS diharapkan memudahkan kerja sama untuk dapat mencapai sasaran proyek pada tahap perencanaan dan pada tahap pelaksanaan dengan turut mengawasi proses pelaksanaan pembangunan proyek. Di sisi lain pembangunan tower ITATS dengan memakai jasa konsultan profesional merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih oleh pemilik karena konsultan dapat memberi layanan jasa konsultasi kepada pemilik yang sesuai dengan kebutuhan masalah dan dalam waktu yang ditentukan yang tertuang dalam kontrak sehingga pemilik dapat mengontrol kinerja konsultan yang dipakainya. Karena penggunaan jasa konsultan relatif mahal maka konsekwensi penggunaan jasa konsultan adalah akan betambahnya biaya yang dikeluarkan pemilik sehingga jika penggunaan konsultan tidak dipakai menurut kebutuhan masalah dan fungsinya justru akan merugikan pemilik.
Pembangunan proyek tower ITATS termasuk dalam perancanangan yang rumit. Mengingat pembangunan proyek tersebut dengan metode swakelola maka jika pembangunan proyek berhasil dibangun maka dapat dikatakan pemilik telah berhasil melakukan penghematan melalui metode swakelola dari pada menggunakan jasa konsultan yang cukup mahal dimana melalui penghematan tersebut dapat dipakai untuk menutup biaya-biaya perbaikan. Melalui perhitungan biaya tenaga ahli antara metode swakelola dan manajemen konstruksi didapat selisih biaya yang cukup
berarti, tetapi disisi lain terdapat perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan pada proyek pembangunan tower ITATS dimana melalui selisih biaya tersebut belum dapat menutupi biaya-biaya perbaikan yang diperlukan.
S01-851 | 85 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain