PENGEMBANGAN TAMAN CANDRA WILWATIKTA SEBAGAI PUSAT SENI DAN BUDAYA JAWA TIMUR DI PANDAAN (TEMA : ARSITEKTUR BERWAWASAN LINGKUNGAN)
ABSTRAK
Taman Candra Wilwatikta merupakan sebuah taman pagelaran seni peninggalan kerajaan Majapahit yang berada di kota pandaan Jawa Timur. Dilengkapi dengan Amphiteather serta tribun outdoor, fasilitas peristirahatan dengan kebun yang rindang, gedung pertemuan, pelatihan dan pendidikan. Jauh dari kebisingan kota, nyaman dengan pesona alam pedesaan, menikmati pemandangan alam dengan latar belakang Gunung Penanggungan. Namun sangat disayangkan pada fasilitas ini mayoritas mengalami kerusakan dan tidak terawat sehingga secara tidak langsung menurunkan segala aktivitas dan kunjungan. Selain itu kawasan seni dan budaya Jawa Timur sebagai aset pendidikan, seni dan budaya serta mengangkat daya Tarik pariwisata pagelaran seni, pertunjukan tradisional, dan juga pameran temporer serta karnaval budaya. Maka perlu adanya pengembangan yang mampu mewadahi segala ruang aktifitas, memberi daya tarik lebih, serta dapat memberi aspek visual sejarah kerajaan majapahit dari pengunjung sehingga dapat mewujudkan pusat seni dan budaya Jawa Timur dan pengetahuan sejarah situs peninggalan kerajaan Majapahit. Pendekatan pengembangan dengan mengangkat tema berwawasan lingkungan, makro konsep natural, bentuk akulturasi tradisional Jawa Timur-kerajaan Majapahit, tatanan lahan rekreatif mengalir, serta ruang natural. Dengan menggabungkan antara unsur budaya Jawa Timur dan sejarah kerajaan Majapahit sebagai peninggalan situs cagar budaya akan lebih memberi antusias masyarakat dalam melestarikan budaya lokal. Hasil Pengembangan Taman Candra Wilwatikta di Pandaan adalah kembali tertatanya konsep ruang luar dengan mendekatkan unsur rekreasi serta mengalir dengan memadukan akulturasi majapahit sehingga mempermudah pengunjung dalam menikmati kesenian dan budaya jawa timur. Serta peninggalan kerajaan Majapahit yang memiliki potensi besar dalam pembelajaran sejarah dengan menampilkan simulasi suasana pada masa kerajaan yang memberikan perjalanan sejarah yang lebih menarik, untuk konsep bentuk pengembangan joglo serta expose material batu bata yang lebih dominan,konsep ruang yang alami dengan aplikasi material alam yang menarik sebagai pemenuhan tema berwawasan lingkungan. Serta menambah fasilitas pengembangan kesenian dan budaya Jawa Timur sebagai daya Tarik kearifan budaya lokal, dalam bentuk pembelajaran replika candi, kolam segaran, museum, waduk nusantara dan tempat pelatihan yang mampu memberi daya tarik penerus bangsa yang mulai di tinggalkan.
S04-2961 | 296 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain