PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KOMPLEK PELATIHAN KETERAMPILAN PEMBUATAN BATIK MADURA DI BANGKALAN (TEMA : ARSITEKTUR POST MODERN NEO - VERNAKULAR)
ABSTRAK
Batik merupakan warisan budaya yang sangat melegenda dan diperkirakan bahwa kesenian membatik sudah ada dari kerajaan Majapahit dahulu kala, maka dari itu tak heran jika UNESCO telah menetapkan bahwa kesenian membatik merupakan kesenian yang berasal dari Indonesia pada Tanggal 02 Oktober 2009. Perkembangan Batik di Indonesia kini juga semakin meningkat pesat. Hal itu dikarenakan sekarang penikmat kain Batik bukan kalangan orang tua saja melainkan semua kalangan, baik anak muda maupun orang tua, oleh karena itu kesenian Batik sekarang sudah banyak dilirik oleh wisatawan mancanegara. Sayangnya di pulau Madura khususnya daerah Kabupaten Bangkalan masih belum ada sarana dan prasarana untuk pelatihan keterampilan pembuatan Batik yang layak sehingga produktifitas mereka kurang maksimal dan hal itu juga disebakan karena produksi pembuatan Batik mereka hanyalah home industri. Proyek Perencanaan dan Perancangan Komplek Pelatihan Keterampilan Pembuatan Batik Madura di Bangkalan ini merupakan usaha untuk mengembangkan dan melestarikan kebudayaan seni membatik agar tidak terlupakan. Tujuan pembangunan proyek ini adalah untuk menciptakan pusat pendidikan yang dapat digunakan sebagai wadah atau sarana dalam mempelajari kesenian Batik yang berlokasi di Bangkalan Madura. Lokasi tersebut sangat strategis karena letaknya yang tidak jauh dengan pintu masuk gerbang Tol Suramadu. Sedangkan untuk pendekatan rancangan desain menggunakan tema Arsitektur Post Modern Neo-Vernakular dengan konsep makro menciptakan bangunan modern dengan mengadopsi rumah tradisional Madura, konsep mikro lahan terarah, konsep mikro bentuk adaptif, dan mikro konsep dinamis, pada tatanan lahan diaplikasikan pada penataan sirkulasi yang terarah yang mengarahkan ke semua fasilitas dan pengarahan pintu masuk dan keluar yang jelas pula sehingga pengunjung dapat menemukan fasilitas yang dicari dengan mudah. Pada bentuk dapat dilihat dengan adanya bentuk yang adaptif yang diaplikasikan pada lingkungan sekitar dan penggunaan atap yang seperti rumah tradisonal Madura serta aksen kayu yang menarik. Sedangkan pada ruang dapat dilihat dari pengurangan dan penambahan pada dinding, plafond dan lantai sehingga ruangan menjadi dinamis serta penggunaan warna yang cerah.
S04-2991 | 299 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain