PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH BULUTANGKIS DI SIDOARJO (TEMA : ARSITEKTUR BERWAWASAN LINGKUNGAN)
ABSTRAK
Di Kabupaten Sidoarjo bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari oleh banyak kalangan, mulai anak-anak, remaja sampai orang tua sangat menggemari olahraga ini. Hal ini menjadi salah satu faktor penting yang bisa dikembangkan terutama untuk kalangan siswa atau pelajar untuk terus mengasah kemampuan dan bakatnya di bidang olahraga bulutangkis. Pemilihan lokasi di Sidoarjo dikarenakan di Kabupaten Sidoarjo belum ada suatu sarana khusus untuk olahraga bulutangkis yang mempunyai fasilitas lengkap dan kualitas gedung yang baik, maka dibutuhkan “Perencanaan dan Perancangan Sekolah Bulutangkis di Sidoarjo”. Untuk menciptakan sebuah sekolah bulutangkis yang mampu bersinergi dengan alam dan lingkungan sekitar maka dipilih tema arsitektur berwawasan lingkungan. Dengan pengambilan tema arsitektur berwawasan lingkungan diharapkan mampu menciptakan produk desain yang tidak merusak alam atau lingkungan sekitar, serta dapat memanfaatkan energi dari alam sehingga dapat mendukung aktivitas dan kegiatan di lingkungan sekolah bulutangkis sesuai dengan prinsip-prinsip arsitektur ramah lingkungan salah satunya dengan cara menghemat penggunaan energi. Dalam Perencanaan dan perancangan Sekolah Bulutangkis di Sidoarjo kali ini mengambil konsep tatanan lahan “asri-adaptif”. Konsep asri bermaksud menciptakan suatu desain tatanan lahan yang memaksimalkan banyak area hijau di dalam site, sedangkan konsep adaptif yaitu memanfaatkan vegetasi sebagai pengarah, peneduh dan juga sebagai elemen desain ruang terbuka hijau. Untuk olah bentuk mengambil konsep “dinamis-adaptif”. Konsep dinamis digambarkan dengan memasukkan unsur-unsur lengkung (mengambil salah satu karakteristik bulutangkis), konsep adaptif digambarkan dengan permainan bentuk atap untuk mengalirkan udara maupun cahaya alami sekaligus untuk estetika bangunan. Selanjutnya untuk ruang mengambil konsep “efektif” yaitu menciptakan sirkulasi ruang yang lapang, sehingga dapat mewadahi setiap aktivitas dengan baik, kemudian membuat bukaan-bukaan ruang secara cross ventilasi yang menerus untuk mengalirkan udara dan cahaya alami agar menghemat penggunaan energi didalam ruang.
Kata Kunci : Sekolah Bulutangkis, Arsitektur Berwawasan Lingkungan
S04-3081 | 308 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain