REDESAIN PELABUHAN PENYEBRANGAN KETAPANG DI KABUPATEN BANYUWANGI JAWA TIMUR (TEMA : ARSITEKTUR BERWAWASAN LINGKUNGAN)
ABSTRAK
Transportasi laut lintas penyeberangan Ketapang-Gilimanuk yang dikelola PT. ASDP (Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan) merupakan moda transportasi massal di Selat Bali yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali. Penumpang Pelabuhan Ketapang Banyuwangi mengharapkan pelayanan yang profesional tanpa ada hambatan. Pelayanan maksimal yang diharapkan mampu mencegah adanya antrian penumpang. Terdapat banyak faktor penghambat proses penyeberangan pada Pelabuhan Ketapang seperti, zona penggunaan gedung utama dan penunjang yang kurang tepat, sarana prasarana penyeberangan yang kurang memadai, standar dan sesuai kebutuhan, sirkulasi kendaraan yang kurang terarah, tampilan bangunan yang tidak mencitrakan kawasan pelabuhan penyeberangan di Jawa Timur serta faktor lainnya seperti cuaca buruk, kecelakaan laut, sopir angkutan yang tidak tertib, dan proses bongkar muat, dan jadwal keberangkatan yang tidak tepat waktu, sehingga diperlukan redesain pada objek rancangan. Maksud dan tujuan dilakukannya Redesain Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi agar kawasan pelabuhan saat ini dapat memiliki sirkulasi yang efektif, efisien,zona bangunan yang baik, ruang dalam yang terarah, memiliki citra atau tampilan yang mempunyai ciri lingkungan kawasan Banyuwangi. Proses tugas akhir ini menggunakan metode deskriptif dan kasus lapangan. Dengan melakukan penelitian studi lapangan dan survey, studi literatur, dan wawancara dengan pihak-pihak yang bersangkutan. Dari proses-proses tersebut didapat informasi mengenai potensi, kelebihan, kekurangan dan permasalahan yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam perencanaan dan perancangan bangunan. Konsep “One Stop Harbour” yaitu memberikan pelayanan dan fasilitas untuk pengunjung dan pengelola. Sedangkan tema yang digunakan yakni, Arsitektur Berwawasan Lingkungan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di Pelabuhan Ketapang tidak hanya dari aspek Image ( tampilan bangunan ), namun juga tatanan lahan dengan sirkulasi yang terarah, ruang dalam bangunan yang bertransisi menarik. Rancangan yang dihasilkan mampu mewujudkan profesionalisme pelayanan yang baik, kelengkapan sarana prasarana, dengan perletakan zona bangunan yang tepat, sirkulasi kendaraan yang efektif mampu bersinergi antara Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk atau dengan pelabuhan lain secara seimbang, sirkulasi ruang dalam yang terarah bagi pengunjung dan pengelola, memiliki citra atau tampilan yang mempunyai ciri kawasan pelabuhan dan lingkungan sekitar.
Kata kunci: Konsep, Pelayanan, Sarana prasarana, Pelabuhan Penyeberangan.
S04-3331 | 333 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain