PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN WISATA ALAM HUTAN BAMBU CANDI PURO LUMAJANG - JAWA TIMUR (TEMA : ARSITEKTUR BERWAWASAN LINGKUNGAN)
ABSTRAK
“Perencanaan dan Perancangan Taman Wisata Alam Hutan Bambu Candipuro Lumajang – Jawa Timur” merupakan sebuah taman wisata alam yang ditujukan untuk mengapresiasi potensi alam,material lokal,budaya,dan lingkungan sekitar. Taman Wisata Alam Hutan Bambu Candipuro ini diharapkan dapat menjadi sebuah representasi untuk memperlihatkan kepada khalayak umum mengenai perpaduan antara lingkungan dengan arsitektur yang berbasis lingkungan sekitar dengan cara menggunakan material lokal yang dioptimalkan dalam fungsi dan pengaplikasian serta meningkatkan citra wilayah dengan tema "Arsitektur Berwawasan Lingkungan" yang diusungnya. Bambu merupakan salah satu jenis material yang dapat dimanfaatkan untuk kebaikan manusia baik dalam arsitektur ataupun terhadap lingkungan. Akan tetapi manfaat yang besar ini kurang mendapatkan permahaman dan pengakuan dari masyarakat di dunia khususnya di Indonesia.Bambu sendiri berada dalam sebuah representasi dan wacana-wacana yang berada dalam akses yang berbeda dibandingkan material material lainnya di dunia,dan sering dianggap sebelah mata serta kurang dapat bersaing pada kualitas dan keindahaannya.Karenanya, bagi beberapa orang yang kurang mendapat pengetahuan dan contoh pengaplikasian secara nyata tentang material ini sering berpikiran negatif yang mengakibatkan masyarakat kurang dapat merepresetasikan pemahaman tentang pengoptimalan bambu,baik terhadap lingkungan ataupun dalam kaidah arsitektur. Konsep makro “adaptif” diaplikasikan dengan menyesuaikan dengan kondisi yang dibutuhkan,dengan memiliki keselarasan antara kegiatan dengan fasilitas didalamnya.Mikro konsep tatanan lahan “rekreatif” dapat diaplikasikan perbedaan elevasi jalan, yang memiliki fungsi yang berbeda dan desain jalur yang terarah dengan menggunakan elemen lansekap (tanaman) yang tetap menggambarkan kesenangan,keunikan,dan kebahagiaan yang menarik.Mikro konsep bentuk “struktur sebagai elemen estetika” diaplikasikan dengan maju mundurnya bidang, permainan unsur garis agar tidak monoton dan pengunjung merasa tidak jenuh melihat tampilan bangunan di taman wisata ini.Mikro konsep ruang “natural” dengan memaksimalkan cros ventilation dan menggunakan material alami seperti dinding anyaman bambu, material batu alam, bambu sebagai struktur,alang alang dan ijuk sebagai bahan penutup atap dan pot bunga sebagai pemanis ruangan. Sehingga,dengan adanya tempat ini diharapkan bambu dapat lebih terpresentasi dan pengunjung pun tidak menganggap sebelah mata, serta diakui sebagai jenis material yang memiliki kualitas yang mampu bersaing dengan material lainnya.
Kata Kunci :Perancangan,Arsitektur,Wisata Alam,Wawasan Lingkungan.
S04-3481 | 348 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain