FITOREMEDIASI TANAH TERCEMAR LOGAM Pb MENGGUNAKAN TANAMAN AKAR WANGI (VETIVERIA ZIZANIODES)
ABSTRAK
Pencemaran tanah merupakan salah satu masalah yang sangat serius bagi lingkungan. Hal karena tanah memiliki peran yang sangat besar bagi kelangsungan kehidupan manusia maupun ekosistem. Salah satu pencemar tanah adalah Pb berasal dari berbagai macam indutri seperti industri electroplating, industri perminyakan, dan lain-lain. Sebagai salah satu logam berat Pb sangat sulit terdegradasi secara alami di dalam tanah. Dan Pb bersifat toksik. Keracunan timbal dapat menyebabkan efek akut dan kronis. Keracunan pada kadar tinggi kerusakan otak, kerusakan hati, kerusakan saraf, dan lain-lain. Upaya penanganan pencemaran tanah dapat dilakukan dengan teknik fitoremediasi. Fitoremediasi merupakan metode remediasi dengan mengandalkan tumbuhan untuk menyerap, mentransformasi, dan memobilisasi bahan pencemar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan tanaman Akar Wangi dalam menyerap logam Pb dari media tanam. Hal ini karena tanaman mempunyai kemampuan mengakumulasi logam berat dalam jaringannya. Tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah Akar Wangi.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen skala laboratorium yang dilaksanakan di Laboratium Lingkungan ITATS. Tanaman yang digunakan adalah Akar Wangi berumur enam minggu. Media tanamnya berupa tanah dan kompos yang dicemari oleh PbNO3 dan tanah dan kompos yang tidak tercemar sebagai media tanam tanaman kontrol. Adapun variasi media tanam yang tercemar Pb adalah sebagai berikut: A1 (100%K : 0%T), A2 (0%K : 100%T), A3 (75%K: 25%T), A4 (25% : 75%T), dan A5 (50%K : 50T). Dan tanaman kontrol ditanam pada media yang tidak tercemar Pb dengan komposisi: B1 (100%K : 0%T), B2 (0%K : 100%T), dan B3 (50%K : 50%T). Penelitian dilakukan selama 36 hari di Laboratorium Teknik Lingkungan ITATS dan periode pengambilan sampel dilakukan setiap 9 hari sekali.
Akar Wangi memiliki karakteristik morfologis, karakteristik fisiologis, dan karakteristik ekologis yang mendukung proses fitoremediasi. Dari penelitian Paul Troung, dkk (2011) diketahui bahwa rumput Vetiver sangat toleran terhadap logam berat termasuk Pb, tahan terhadap api, hama, dan penyakit, memilik perakaran yang panjang dan massif, toleran terhadap pH yang sangat asam maupun basa, dan mampu bertahan hidup pada cuaca yang ekstrim dari -140C sampai + 550C. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi pencemaran tanah oleh Logam Pb dengan menggunakan tanaman Akar Wangi. Hasil penelitian adalah konsentrasi Pb pada tanah sebesar 42,17 mg/kg dan konsentrasi Pb pada kompos sebesar 30,42 mg/kg. Pertambahan tinggi dan berat terbesar pada tanaman kontrol terjadi pada sampel B34 yakni masing-masing sebesar 70 cm dan 8,62 gram. Pertambahan tinggi dan berat tertinggi pada media tercemar Pb terdapat pada sampel A44 yakni sebesar 65 cm dan 4,46 gram. Sedangkan penyerapan Pb terbesar terjadi pada sampel A2 yaitu media tanam 100% tanah dan 0% kompos. Hal ini terjadi karena pada media tanam dengan kandungan organic yang tinggi seperti kompos Pb akar berikatan dengan organic tanah sehingga tanaman kesulitan menyerap Pb, sedangkan pada media tanam dengan kandungan organik rendah Pb tidak terikat secara kuat oleh tanah dan bergerak bebas sebagai ion. Pada kondisi inilah Pb diikat oleh zat khelat dan diserap oleh tanaman. Kesimpulannya adalah tanaman Akar Wangi yang ditanam pada media tanam 100% tanah lebih efektif dalam menyerap Pb.
S09-1131 | 113 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain