PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH CAIR SINGKONG DENGAN PENAMBAHAN URINE SAPI DAN CUCIAN KIKIL SAPI DENGAN AKTIVATOR EM4
ABSTRAK
Industri keripik singkong adalah salah satu jenis industri yang menghasilkan limbah cair yang dapat menyebabkan pencemaran apabila tidak dikelola dengan baik karena mengandung senyawa HCN dan senyawa organik lain yang cukup tinggi. Dari permasalahan tersebut munculah ide untuk membuat limbah cair singkong sebagai pupuk organik cair agar menjadi produk yang lebih bernilai dan mengurangi pencemaran lingkungan. Urine sapi dan air cucian kikil sapi sebagai variasi, karena kedua bahan tersebut tidak dimanfaatkan kembali oleh masyarakat dan di buang sebagai limbah. Selain itu urine sapi dan air cucian kikil mengandung unsur hara di dalamnya yang dapat meningkatkan hasil pembuatan pupuk cair.
Analisis karakteristik awal sampel dilakukan untuk mengetahui karakteristik fisik dan kimia dari limbah cair pencucian singkong, urine sapi dan air cucian kikil sapi. Dalam penelitian ini menggunakan metode anlisis data deskriptif kuantitatif, dimana hasil data diperoleh dari pengukuran berdasarkan variabel yang dioperasionalkan. Waktu fermentasi yaitu pada hari ke 15, 30, 45 dan ke 60 digunakan sebagai variabel kontrol. Sedangkan variabel bebas pada penelitian ini adalah volume penambahan urine sapi, cucian kikil sapi dan Em4. Metode yang digunakan adalah metode fermentasi anaerob pada 5 buah reaktor dengan komposisi bahan yang berbeda.
Hasil kandungan N, P dan K pada pupuk cair setelah proses fermentasi menunjukkan peningkatan kecuali kandungan C yang semakin menurun selama proses fermentasi. Hasil penelitian terbaik sesuai standar Permentan no.70 / Permentan / SR.140 / 10 / 201 adalah reaktor 4 selama proses fermentasi 60 hari dengan kandungan C 4,46%, N 5,19%, P 3,08%, dan K 2,83%.
kata kunci : air cucian kikil, fermentasi, limbah cair singkong, pupuk organik cair, urine sapi.
S09-1191 | 119 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain