UJI EFEKTIFITAS FITOREMEDIASI LOGAM BERAT TEMBAGA (Cu) DENGAN PENGGUNAAN TUMBUHAN LIDAH MERTUA (SANSEVIERIA TRIFASCIATA) PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH INDUSTRI TEMBAGA DAN KUNINGAN
ABSTRAK
Pencemaran lingkungan yang semakin meningkat belakangan ini banyak diakibatkan oleh industri yang membuang limbahnya tanpa melakukan pengolahan terlebih dahulu. Industri peleburan tembaga dan kuningan merupakan salah satu industri yang menghasilkan limbah berupa logam berat tembaga (Cu). Logam berat tembaga (Cu) sendiri merupakan salah satu logam yang mempunyai tingkat toksisitas cukup tinggi jika terpapar dalam konsentrasi yang tinggi. Salah satu metode untuk mengurangi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah logam berat adalah dengan metode fitoremediasi, dimana metode fitoremediasi adalah teknologi pemulihan lahan tercemar dengan menggunakan tumbuhan hijau yang ramah lingkungan. Dalam penelitian ini digunakan tumbuhan lidah mertua (Sansevieria trifasciata) dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan penyerapan serta akumulasi logam berat tembaga (Cu) pada tumbuhan lidah mertua (Sansevieria trifasciata) dan apakah terdapat pengaruh dari logam berat tembaga (Cu) terhadap fisik dari tumbuhan lidah mertua (Sansevieria trifasciatta).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental, dimana penelitian dilakukan dilakukan selama 30 hari dengan cara menanam tumbuhan lidah mertua (Sansevieria trifasciata) pada media tanam berupa tanah taman yang dicampur dengan limbah logam berat tembaga (Cu). Sampel tumbuhan lidah mertua (Sansevieria trifasciata) dicabut setiap 5 hari sekali selama 30 hari sedangkan sampel tanah hanya diukur pada hari ke-0 dan hari ke-30 penelitian. Semua sampel dibawa ke Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya untuk diuji kandungan logam tembaga (Cu) yang terserap di dalam tumbuhan dan tanah dengan menggunakan metode AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer).
Dari hasil pengukuran yang telah dilakukan, diketahui adanya penyerapan oleh tumbuhan lidah mertua (Sansevieria trifasciata). Penyerapan yang terbesar diketahui terdapat pada reaktor 1 dengan nilai serapan sebesar 12,76 mg/kg yang terjadi pada hari ke-20 sedangkan penurunan konsentrasi pada media tanam juga terjadi, dengan besar removal penurunan yang terjadi pada hari ke-30 yang mencapai 52,44%. Saran serta rekomendasi untuk penelitian selanjutnya adalah adanya pergantian limbah serta penambahan variasi tumbuhan untuk membandingkan kemampuan penyerapan diantara tumbuhan tersebut.
Kata Kunci : logam berat, tembaga (Cu), fitoremediasi, tumbuhan lidah mertua (Sansevieria trifasciata
S09-1211 | 121 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain