KAJIAN PENGELOLAAN LIMBAH PADA UNIT PENGOLAHAN YODIUM DI PT. KIMIA FARMA WATUDAKON JOMBANG KEC. KESAMBEN JOMBANG JAWA TIMUR
ABSTRAK
Kegiatan eksploitasi / penambangan Yodium pada PT. Kimia Farma Plant Watudakon di awali dengan pemompaan air sumur yodium yang disebut brine dari sumur produksi. Proses penambangan yodium terbagi menjadi 3 bagian: proses pengendapan, proses ekstrasi dan proses pemurnian atau melting. Di dalam sumur bor untuk pengolahan yodium yang dangkal memiliki kedalaman150 m sedangkan yang dalam memiliki kedalaman 600-800m. Untuk bak penampungan pengolahan yodium sementara dapat menampung 700-800 liter. Tingkat produksi yodium. Air limbah yang dihasilkan dari industri farmasi atau industri kimia pada umumnya mengandung senyawa - senyawa yang bersifat racun. Demikian pula pada industri PT. Kimia Farma Jombang, dalam kegiatannya menghasilkan senyawa-senyawa semacam ini, sehingga menganggu proses biologi yang akan berlangsung dalam unit pengolahan aerob-fakultatif /anaer. Pengolahan limbah adalah proses penghilangan kontaminan dari air limbah dan limbah rumah tangga, baik limpasan (efluen) maupun domestik. Hal ini meliputi proses fisika, kimia, dan biologi bertujuan untuk menghilangkan kontaminan fisik, kimia dan biologi tersebut. Sehingga menghasilkan aliran limbah, baik limbah padat atau lumpur yang cocok untuk pembuangan atau penggunaan kembali terhadap lingkungan. Dari peneliatian di Laboratorium dihasilkan, setelah melalui uji laboratorium didapatkan bahwa pH yang dihasilkan adalah sebesar 6,0 s.d 9,0 untuk TSS maximum 200 mg/liter, BOD maksimum 50, COD maksimum 100, Total N yaitu sebesar 50 dan Fenol sebesar 3i PT. Kimia Farma plant Watudakon sebesar 95%.
Kata Kunci : Pemompaan air sumur Yodium, Proses penambangan Yodium, dan Tingkat produksi Yodium.
S11-1451 | 145 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain