KAJIAN TEKNIS UNIT PEREMUK BATU GAMPING DI PT. SINAR ASIA FORTUNA, KABUPATEN REMBANG, PROVINSI JAWA TENGAH
AbstrAk
PT. Sinar Asia Fortuna atau lebih dikenal dengan PT. SAF, merupakan perusahaan pertambangan yang bergerak dalam kegiatan penambangan bahan galian industri batugamping (limestone) di daerah perbukitan gamping Kecamatan Sale, Rembang Jawa Tengah. Ukuran batugamping hasil dari kegiatan blasting, tidak semuanya memenuhi target ukuran bongkahan yang sesuai dengan perencanaan produksi. Akibatnya bongkahanbongkahan besar atau boulder harus diolah dalam crushing plant untuk mencapai capacity produk yang telah ditentukan. Hasil produk penambangan di PT. Sinar Asia Fortuna di daerah Kabupaten Rembang dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu bongkahan dan agregat. Produk yang berupa bongkahan, umumnya untuk mineral-mineral yang tidak memperlukan proses lebih lanjut, seperti batu marmer, batu bata kapur. Produk yang berupa agregat harus dilakukan proses pengolahan lebih lanjut. Produk ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku. Tentunya harus ditentukan kadar, ukuran butir, serta kosentrasinya.Dalam dunia pertambangan, proses pengolahan bahan galian industri sangat diperlukan. Pada umumnya mineral batuan hasil dari proses peledakan berbentuk bongkahan-bongkahan dengan ukuran kira-kira (400–750) mm. Supaya mineral mempunyai ukuran yang sesuai dengan kebutuhan industri lanjutan, diperlukan usaha untuk memperkecil ukuran mineral yang lebih dikenal dengan tahapan kominusi. Pada tahapan ini dilakukan proses peremukan, penghalusan dan pengayakan. Dalam proses tersebut diperlukan beberapa rangkaian alat pemecah batu dengan kemampuan alat yang berbeda-beda. Proses produksi pabrik peremuk batugamping di PT. Sinar Asia Fortuna merupakan rangkaian yang saling terkait dari beberapa peralatan yang meliputi :alat penampung umpan (hopper), pengumpan (feeder), alat peremuk rahang (jawcrusher), ayakan (screen) dan ban berjalan (belt conveyor).Setelah dilakukanya penelitian maka didapatkan hasil bahwa PT. SinarAsia Fortuna menghasilkan batugamping perharinya adalah sebesar 112,621ton/hari, jumlah ini tidak sesuai target yang diharapkan. Untuk mencapai target produksi yang ditetapkan yaitu sebesar 156 ton/hari maka perlu dilakukan upaya perbaikan dengan cara melakukan penambahan jumlah umpan pada unit peremuk dari 18,005 ton/jam menjadi 25 ton/jam dengan perubahan setting alat peremuk rahang dari 75 mm menjadi 50 mm. Material yang digunakan sebagai umpan berupa batugamping yang diperoleh dari hasil penambangan di wilayah SIPD yang dimiliki oleh PT. Sinar Asia Fortuna adalah seluas 47 Ha, Setelah target produksi dapat terpenuhi, maka perlu dilakukan perawatan, pengawasan dengan baik terhadap rangkaian alat peremuk agar tidak terjadi kerusakan dan mengurangi waktu hambatan yang terjadi pada saat jam kerja yang menyebabkan tidak tercapainya target produksi
S11-1521 | 152 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain