KAJIAN TEKNIS MESIN BOR DALAM PEMBUATAN LUBANG LEDAK PADA KUARI BATUGAMPING DI PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk CITEUREUP BOGOR JAWA BARAT
ABSTRAK
PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. (PT. ITP) yang terletak di Desa Lulut, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat adalah perusahaan penghasil semen yang memproduksi berbagai macam semen diantaranya seperti semen sumur minyak (Oil Well Cement/OWC), Semen Putih (White Cement), Pozzoland Portland Cement (PPC). Untuk memenuhi bahan baku pembuat semen. Pemboran merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan dalam suatu operasi peledakan batuan. Kegiatan ini bertujuan untuk membuat lubang ledak yang akan diisikan sejumlah bahan peledakan untuk diledakan. Pengukuran terhadap produktivitas kegitan pemboran dilakukan dengan cara menghitung jumlah jam kerja rata-rata pada kegiatan pemboran, efisiensi kerja pemboran, kecepatan rata-rata pemboran berdasarkan parameter klasifikasi lapisan batuan dan kondisi alat bor dan menghitung jumlah waktu kerja alat bor perbulan serta melakukan perhitungan teoritis terkait dengan hasil atau produksi yang tercapai. Dari hasil penelitian dilapangan telah ditemukan bahwa hasil produksi pemboran pada bulan Maret 2015 tidak tercapai, yaitu hanya mencapai 9 lubang/hari dengan efisiensi kerja 58,97%, sedangkan target produksi perhari sebesar 15 lubang/hari. Hal ini dikarenakan rendahnya waktu kerja alat bor yaitu hanya mencapai 82,02 jam/bulan dari jumlah jam kerja rata-rata perbulan dan tingginya waktu menunggu alat sebesar 32,83 jam/bulan serta efisiensi kerja berada dibawah 85%. Sehingga dapat dikatakan produktivitas pemboran ridak optimal karena prodduksi pemboran tidak mampu mencapai target produksi sesuai dengan yang telah diinginkan. Setelah dilakukan upaya peningkatan kerja pemboran, produksi pemboran meningkat menjadi 15 lubang/hari dan efisiensi kerja mencapai 97,64 %. Peningkatan pada penggunaan efektif (EU) dan penggunaan kesediaan (UA) alat bor HD 16 (Junjin JD 1500 L) 70,44% dan 71,41%. Hal ini dikarenakan terjadinya peningkatan efisiensi kerja dan waktu kerja alat bor dari 82,02 jam/bulan menjadi 145,86 jam/bulan dan berkurangnya waktu menunggu alat yaitu hanya sebesar 13,46 jam/bulan dari yang sebelumnya 29,23 jam/bulan. Dengan demikian produktivitas pemboran dapat dikatakan optimal karena produksi pemboran berada diatas rata-rata dan nilai kesediaan alat berada diatas 80%.
Kata Kunci : Pemboran, Produktivitas Pemboran, Efisiensi Kerja, Kecepatan Pemboran, Produksi Pemboran dan Kesediaan Alat Bor.
S11-1571 | 157 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain