EVALUASI KINERJA ALAT BOR DALAM PEMBUATAN LUBANG LEDAK DI KUARI BATU ANDESIT PT.TIRTOBUMI ADYATUNGGAL PASURUAN JAWA TIMUR
ABSTRAK
PT. Tirtobumi Adyatunggal menggunakan metode Quarry dengan sistem tambang terbuka (Surface Mining) pada Batu Andesit di Desa Kedemungan, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, Propinsi Jawa Timur, Indonesia. Kegiatan utama pada penambangan tersebut dilakukan dengan cara pembongkaran (Breaking), pemuatan (Loading) dan pengangkutan (Hauling) dari lokasi penambangan ke pabrik pengilingan. Pemboran merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan dalam suatu operasi peledakan batuan. Kegiatan ini bertujuan untuk membuat lubang ledak yang akan diisikan sejumlah bahan peledakan untuk diledakan. Pengukuran terhadap produktivitas kegitan pemboran dilakukan dengan cara menghitung jumlah jam kerja rata-rata pada kegiatan pemboran, efisiensi kerja pemboran, kecepatan rata-rata pemboran berdasarkan parameter klasifikasi lapisan batuan dan kondisi alat bor dan menghitung jumlah waktu kerja alat bor perbulan serta melakukan perhitungan teoritis terkait dengan hasil atau produksi yang tercapai. Dari hasil penelitian dilapangan telah ditemukan bahwa hasil produksi pemboran pada bulan Mei 2015 tidak tercapai, yaitu hanya mencapai 8 lubang/hari dengan efisiensi kerja 63,40%, sedangkan target produksi perhari sebesar 10 lubang/hari. Hal ini dikarenakan rendahnya waktu kerja alat bor yaitu hanya mencapai 87,91 jam/bulan dari jumlah jam kerja rata-rata perbulan dan tingginya waktu menunggu alat sebesar 29,23 jam/bulan serta efisiensi kerja berada dibawah 85%. Sehingga dapat dikatakan produktivitas pemboran ridak optimal karena prodduksi pemboran tidak mampu mencapai target produksi sesuai dengan yang telah diinginkan. Setelah dilakukan upaya peningkatan kerja pemboran, produksi pemboran meningkat menjadi 10 lubang/hari dan efisiensi kerja mencapai 78,03 %. Peningkatan pada penggunaan efektif (EU) dan penggunaan kesediaan (UA) alat bor CRD (Crawler Rock Drill) tipe FRD (Furukawa Rock Drill) PC – 200) 86,95% dan 96,38%. Hal ini dikarenakan terjadinya peningkatan efisiensi kerja dan waktu kerja alat bor dari 82,02 jam/bulan menjadi 163,92 jam/bulan dan berkurangnya waktu menunggu alat yaitu hanya sebesar 6,14 jam/bulan dari yang sebelumnya 29,23 jam/bulan. Dengan demikian produktivitas pemboran dapat dikatakan optimal karena produksi pemboran berada diatas rata-rata dan nilai kesediaan alat berada diatas 80%.
Kata Kunci : Pemboran, Produktivitas Pemboran, Efisiensi Kerja, Kecepatan Pemboran, Produksi Pemboran dan Kesediaan Alat Bor.
S11-1721 | 172 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain