PENURUNAN KADAR ABU BATUBARA PERANAP DENGAN METODE EKSTRAKSI SI PUSLITBANG tekMIRA BANDUNG
ABSTRAK
Semua batubara mengandung mineral matter. Residu dan mineral ini setelah di bakar akan tertinggal menjadi abu.mineral yang terkandung dalam batubara sangat bervariasi baik jumlah maupun distribusinya. Salah satu zat yang dalam batubara yang menyebakan “kotor” adalah kandungan abu. Batubara dengan kadar abu tinggi menyebabkan nilai kalor menjadi rendah, akibatnya untuk mendapatkan nilai kalor tertentu dibutuhkan nilai kalor yang besar. Penurunan pengotor batubara adalah suatu usaha yang dilakukan untuk memperbaiki/meningkatkan kualitas batubara agar memenuhi syarat penggunaan, sehingga didapat batubara yang siap untuk digunakan dengan efisien, aman dan tingkat kerugian seminimal mungkin. Proses penurunan pengotor batubara sangat tergantung pada kualitas batubara awal dan bahan-bahan pengotor yang terdapat dalam batubara seperti kandungan abu, belerang dan natrium yang akan mengganggu dalam pembakaran batubara apabila batubara tersebut digunakan sebagai bahan bakar langsung. Penelitian dilakukan dengan menggunakan batubara peranap, provinsi riau termasuk ke dalam batubara peringkat rendah dengan kadar abu 5,64 dan 2,65 % untuk batubra yang di ambil dari tumpukan dan area tambang.untuk mendapatkan batubara dengan kadar abu tinggi maka dilakukan pemisahan pada densitas > 5,1 berdasrakan hasil uji endap apung.hasil percobaan menggunakan 3 jenis pelarut, yaitu 1-1-1 metoksi etoksi asetik acid, 1- metil naftalen dan N-metil 2 pirolidinon, penggunaan larutan 1- metil naftalen dengan perbandingan antara batubara dan pelarut 1:5, kadar abu yang berasal dari srockpile turun menjadi 0,06 % dari 42,02% atau persen penurunan 9,99% dan batubara yang berasal dari tambang turun menjadi 0,11% dari 25,43% atau persen penurunannya 99,6%.
S11-1731 | 173 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain