Vulkanostratigrafi Gunung Penanggungan dan Sekitarnya Kabupaten Mojokerto dan Pasuruan
ABSTRAK
Gunung Penanggungan tersusun oleh variasi material gunungapi. Namun, apabila ditinjau berdasarkan sebaran material, Gunung Penanggungan memiliki perbedaan signifikan atas material Gawir Watukosek. Membahas tentang komplek gunung Penanggungan dan sekitarnya memberikan suatu kajian permasalahan dalam hal susunan vulkanostratigrafi, termasuk aspek hubungan dengan bentukan parasit - parasit disekitar Gunung Penanggungan beserta gawir Watukosek. Hal tersebut menjadi dasar pembahasan khusus dalam susunan Stratigrafi Gunungapi yaitu untuk mengetahui korelasi antar susunan batuan Gunung Penanggungan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pemetaan geologi permukaan (surface mapping), berupa tahapan – tahapan penyusunan satuan geomorfologi bentang gunungapi, menggolongkan satuan morfostratigrafi, dan analisis petrografi berdasarkan tipe genesis batuan, sehingga diperoleh data korelasi satuan batuan gunungapi berdasarkan satuan vulkanostratigrafi dengan periode aktivitas kegunungapian yang telah terjadi. Satuan Geomorfologi pada daerah penelitian terbagi menjadi 6 subsatuan, yakni sub satuan bekas kawah (V1), kerucut vulkanik (V3), lereng gunungapi bagian tengah (V5), lereng gunungapi bagian bawah tersayat sedang (V6), lereng kaki gunungapi bagian bawah tersayat kuat (V7), dan gawir sesar (S12). Susunan Morfostratigrafi pada daerah penelitian berupa Morfoset Gunungapi Tua; Morfoset Arjuna – Welirang berupa tersusun oleh Morfonit Bulak; Morfoset Penanggungan terdiri dari Morfonit Bekel, Morfonit Genting, Morfonit Gajahmungkur, Morfonit Bendo, dan Morfonit Kemuncup. Tingkatan Vulkanostratigrafi daerah penelitian meliputi Khuluk Gunungapi tua, Khuluk Arjuna Welirang yang memiliki hubungan dengan Gumuk Bulak, Khuluk Penanggungan yang memiliki genetik fase aktivitas dengan Gumuk Bekel, Gumuk Genting, Gumuk Gajahmungkur, Gumuk Bendo dan Gumuk Genting. Satuan material endapan berisikan batuan primer berupa lava, breksi, dan piroklastik. Sedangkan batuan sekunder berupa endapan debris bongkah. Struktur geologi yang berkembang pada daerah penelitian berisikan kelurusan dari arah Gunung Bulak berarah N214° E (SW – NE) hingga Gawir Watukosek. Indikasi kelurusan terputus ketika berada pada zona Gunung Penanggungan. Hal tersebut menjadikan hadirnya keterkaitan antara Gawir Watukosek dengan Gunung Penanggungan beserta parasit di sekitar Gunung Penanggungan.
Kata Kunci : Vulkanostratigrafi, Morfostratigrafi
S12-651 | 65 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain