PERAMALAN BAHAN BAKU DENGAN METODE DOUBLE MOVING AVERAGE (STUDI KASUS TOKO ANARIA SOUVENIR)
ABSTRAK
Anaria souvenir adalah sebuah industri penyedia kebutuhan pernikahan, dalam beberapa waktu terakhir mengalami peningkatan permintaan. Peningkatan permintaan yang terjadi tidak diiringi dengan perencanaan bahan baku yang baik sehingga perusahaan seringkali mengalami kelebihan persediaan bahkan kekurangan persediaan. Dengan adanya sistem peramalan bahan baku dengan metode Double Moving Average, perusahaan dapat melakukan proses pemesanan barang dengan tepat, agar menghindari penumpukan barang digudang. Metode Double Moving Average merupakan metode peramalan dengan cara melakukan perhitungan rata-rata dari data sebelumnya untuk meramalkan periode selanjutnya, untuk menentukan ramalan pada periode yang akan datang memerlukan data historis selama jangka waktu tertentu. Penerapan metode ini menggunakan perbandingan ramalan 3, 5, 7 dan 11 pada tiap produk souvenir.
Berdasarkan Tabel 4.1 di ketahui bahwa setiap pola memberikan hasil yang berbeda-beda, tetapi pola yang memiliki nilai MSE terkecil terdapat pada pola 11 bulanan. Sehingga dapat disimpulkan pola data 11 bulanan lebih akurat dibandingkan pola lainnya. Adapun akurasi peramalan dari masing-masing jenis souvenir adalah 65 % untuk souvenir Gelas, 57 % untuk souvenir Mug, 71 % untuk souvenir Handuk dan 90 % untuk souvenir ERB. Sedangkan untuk souvenir Toples, pola data 5 bulan memiliki nilai MSE terkecil dengan akurasi 53 %. Bila pada suatu metode peramalan terdapat simpangan error yang tinggi nilai persentase errornya, inilah kelemahan dari suatu metode peramalan, yang akan condong mengikuti pola data yang ada dalam memprediksi nilai trafiknya.
Kata Kunci : peramalan bahan baku, double moving average.
S13-1771 | 177 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain