Evaluasi persimpangan tak bersinyal pada ruas antara jalan Ngagel Madya - Jalan Kalibokor Timur
ABSTRAK
Persimpangan merupakan bagian terpenting dari sistem jaringan jalan, yang secara umum kapasitasnya dapat dikontrol dengan mengendalikan volume lalu-lintas dalam sistem jaringan tersebut. Persimpangan jln. Ngagel Madya – jln. Kali Bokor Timur merupakan persimpangan tidak bersinyal yang terletak di daerah perkotaan, dengan tata guna lahan disekitarnya adalah gedung pendidikan, kantor dan perumahan. Kemacetan terjadi pada pagi hari dan siang hari. Hal ini disebabkan karena letak sekolah pada persimpangan dan parkiran sekolah menggunakan badan jalan, sehingga mempengaruhi arus lalu-lintas pada persimpangan tersebut. Selain itu pada persimpangan jln. Ngagel Madya – jln Kali Bokor timur tidak memiliki trotoar dan adanya hambatan samping
(pejalan kaki, pedagang kaki lima, parkir dibadan jalan). Dengan adanya permasalahan tersebut diatas maka persimpangan ini perluh dianalisis/evaluasi untuk mengetahui kapasitas persimpangan tersebut untuk perencanaan selanjutnya. Data yang dipakai dari hasil observasi langsung dilapangan. Untuk perhitungannya berpedoman pada MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia) tahun 1997. Dari hasil pengamatan yang dilalukan selama dua hari dan dianalisis didapat nilai untuk kondisi awal Derajat Kejenuhannya 0.69 < 0.75 dan Tundaannya 13.05 > 12.5
det/smp. Ini berarti kondisi awal persimpangan masih stabil tetapi kurang bebas dengan tingkat pelayanan LOS C. Untuk tahun 2010 kondisi persimpangan mulai tidak stabil dimana Derajat Kejenuhannya 0.77 > 0.75 dan Tundaannya 13.81 > 12.5 det/smp, dan tingkat pelayanannya LOS D. Tahun 2012 kondisi persimpangan sudah tidak stabil/jenuh atau hampir mencapai kapasitas dengan DS = 0.95 dan Tundaannya 17.16 det/smp dan tingkat pelayanannya LOS E.
Kata Kunci : Derajat Kejenuhan, Tundaan
1231 | 123 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain