Studi perbandingan perhitungan momen balok dan kolom akibat gaya gempa dengan Muto dan Stead III
ABSTRAK
Momen akibat beban gempa pada gedung yang tingginya dibawah 40 meter dapat dihitung dengan analisa beban statik ekuivalen. Dalam melakukan perhitungan tersebut ada perencanaan
yang menggunakan cara manual dan ada pula yang menggunakan cara komputerisasi. Namun ada pula perencana yang beralih kepada salah satu metode perhitungan saja dengan
meninggalkan metode lainnya tanpa memiliki pertimbangan yang cukup. Untuk itu penulis membandingkan kedua metode perhitungan tersebut. Metode penulisan yang dipakai dengan mempelajari materi yang relevan dari buku-buku teks, peraturan dan standard nasional ditambah dengan analisa cara empiris, Rayleigh, dan statistik analisis ragam. Perhitungan momen secara manual menggunakan metode Muto. Perhitungan momen secara komputerisasi menggunakan perangkat lunak STAAD III dengan memasukkan data-data struktur dan beban gempa ke dalam sebuah model struktur yang kemudian diproses untuk menghasilkan nilai momen balok dan kolom. Nilai momen hasil kedua perhitungan tersebut dibandingkan satu sama lain dan disajikan
dalam bentuk tabel dan diagram momen balok dan kolom. Hasil studi ini menunjukkan nilai momen hasil perhitungan STAAD III pada gedung empat dan enam lantai berturut-turut lebih
besar 26% dan 27% daripada hasil perhitungan metode Muto. Hasil analisis ragam juga menunjukkan bahwa metode perhitungan STAAD III dan Muto menghasilkan nilai momen yang berbeda secara signifikan dimana rata-rata nilai momen hasil perhitungan STAAD III lebih besar dari nilai rata-rata momen hasil perhitungan Muto.
Kata Kunci: Momen, Muto, STAAD III.
S01-1281 | 128 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain