Stabilitas pondasi tiang menerima beban lateral
ABSTRAK
Pada konstruksi jembatan dan dermaga sering terjadi masalah-masalah yang timbul diakibatkan oleh kondisi tanah yang jelek, yang menyebabkan terjadinya tekanan tanah lateral. Pada umumnya untuk menahan beban lateral sepenuhnya ditahan oleh tiang pancang miring, dimana biaya pelaksanaannya cukup besar maka untuk lebih efisien beban lateral di distribusikan pada tiang pancang miring dan tiang pancang vertikal. Sehingga perlu adanya perhitungan daya dukung tiang pancang miring dan tiang pancang vertikal menahan beban lateral agar bangunan bawah
jembatan stabilitasnya dapat di jamin. Broms memberikan metode perhitungan untuk menentukan besarnya daya dukung lateral tiang pancang vertikal dengan menganggap bawah lapisan tanah sejenis untuk sepanjang tiang untuk daya dukung lateral tiang pancang miring dapat dihitung kembali dalam komponen aksial, tiang dianggap sebagai tiang vertikal yang memikul gaya lateral dengan memperhitungkan kemiringan tiang. Dari perhitungan didapat distribusi pemakaian tiang untuk tanah konsistensi sedang, komposisi 3 x 6 tiang pada bentang 32,38 m tiang pancang
vertikal sebesar 24,5% dan tiang pancang miring dengan kemiringan (1 : 5) sebesar 75,5%, untuk komposisi 3 x 7 tiang pada bentang 28,32 dan 38 m tiang pancang vertikal sebesar 26,8% dan tiang pancang miring dengan kemiringan (1 : 5) sebesar 73,2%. Untuk tanah konsistensi lunak komposisi 3 x 7 tiang pada bentang 28,32 dan 38 m tiang pancang vertikal sebesar 34,7% dan tiang pancang miring dengan kemiringan (1 : 5) sebesar 87,1% dengan penambahan tiang pancang miring kemiringan (1 : 9) sebesar 9,7%.
Kata kunci : Daya dukung, tiang pancang, lateral.
S01-1361 | 136 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain