Kuat tekan beton dengan menggunakan pasir gunung Merapi ditinjau dari nilai Bleeding pada beton segar
ABSTRAK
Bleeding mempengaruhi kuat tekan beton. Semakin besar nilai bleeding, maka semakin rendah nilai kuat tekan beton. Pada pembuatan beton selama ini banyak menggunakan pasirsungai untuk campuran beton. Pengaruh bleeding pada beton inilah yang mendasari peneliti akan melakukan penelitianterhadap bleeding beton yang hubunganya dengan kuat tekan beton dengan menggunakan dua jenis pasir yaitu pasir gunung Merapi dan Pasir Lumajang. Pada penelitian ini dilakukan pengujian bleeding dan kuat tekan beton denganmenggunakan pasir Gunung Merapi dan pasir Lumajang. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil sebagai berikut : Nilai kuat tekan beton yang menggunakan pasir gunung Merapi FAS 0.4 lebih besar 1% daribeton yang menggunkan pasir Lumajang pada FAS yang sama. Sedangkan nilai kuat tekanbeton yang menggunakan pasir gunung Merapi pada FAS 0.5 lebih besar 1% dari beton yangmenggunakan pasir Lumajang pada FAS yang sama. Sedangkan nilai kuat tekan beton yang menggunakan pasir gunung Merapi pada FAS 0.6 lebih besar sekitar 5% dari beton yangmenggunakan pasir Lumajang pada FAS yang sama.
Nilai bleeding pada beton yang menggunakan pasir gunung Merapi pada FAS 0.4 lebih kecil1% dari beton yang menggunakan pasir Lumajang pada FAS yang sama. Sedangkan nilaibleeding pada beton yang menggunakan pasir gunung Merapi pada FAS 0.5 lebih besar 4% daribeton yang menggunakan pasir Lumajang pada FAS yang sama. Sedangkan nilai bleeding padabeton yang menggunakan pasir gunung Merapi pada FAS 0.6 lebih kecil 2% dari beton yangmenggunakan pasir Lumajang pada FAS yang sama. Total rata-rata nilai bleeding pada semua faktor air semen (FAS) baik beton yang menggunakan pasir Gunung Merapi maupun pasir Lumajang antara 1-7 mL ternyata tidak berpengaruhterhadap kuat tekan beton.
Kata Kunci : Bleeding, Kuat tekan, Beton.
S01-3491 | 349 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain