Analisis lendutan balok pratekan akibat susut dan rangkak menggunakan 3 metode (metode GL 2000, B3 dan metode shams and kahn)
Abstrak
Lendutan pada beton pratekan merupakan perilaku struktur alami yang disebabkan oleh kehilangan gaya, salah satunya adalah susut dan rangkak. Banyak metode perhitungan mengenai susut dan rangkak dari peraturan negara maupun perorangan atau kelompok. Oleh karena itu, perancang struktur harus merencanakan atau mengevaluasi terjadinya lendutan menggunakan metode yang sesuai agar saat pelaksanaan bangunan bisa awet dan kokoh. Dalam skripsi ini, penulis mencoba merencanakan perhitungan lendutan akibat susut dan rangkak menggunakan metode perorangan atau kelompok seperti metode GL 2000, metode B3 dan metode Shams dan Kahn. Metode tersebut digunakan untuk menganalisis kehilangan pratekan akibat susut dan rangkak, kemudian merencanaan pratekan selama 1 tahun dengan interval 60 hari, menggunakan tipe penampang sederhana, dan menghitung lendutan berdasarkan Perencanaan Batas Layan (PBL) sesuai peraturan Direktorat Jenderal Bina Marga. Hasil analisis pada umur beton 1 tahun (365 hari) menunjukan bahwa metode B3 menghasilkan susut (ɛsh = 1,07787 Mpa) dan total kehilangan terbesar (Ʃ = 1,081323 Mpa), metode GL 2000 menghasilkan rangkak terbesar (J = 0,009276 Mpa) tetapi metode Shams dan Kahn menghasilkan lendutan terbesar (ΔL = -6,42594 mm). Lendutan dipengaruhi oleh modulus elast isitas, jadi semakin besar modulus elast isitas maka semakin besar juga lendutan yang terjadi. Maka berdasarkan hasil diatas dapat diusulkan memilih metode Shams dan Kahn untuk perhitungan lendutan.
KATA KUNCI : Susut, Rangkak, Modulus Elastisitas, Total Kehilangan, Lendutan, Metode GL 2000, Metode B3, Metode Shams dan Kahn.
S01-3801 | 380 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain