Perbandingan kuat tekan beton non struktur normal dengan kuat tekan beton yang menggunakan Lumpur Lapindo
ABSTRAK
Seperti yang kita tahu bersama, bahwa di porong terjadi luapan lumpur atau mud volcano yang diakibatkan oleh kecerobohan eksplorasi yang dilakukan oleh PT. Lapindo Brantas. Setelah beberapa kali dilakukan tindakan penghentian semburan oleh beberapa pihak dan tidak berhasil, maka banyak pihak yang berusaha memanfaatkan lumpur yang sudah menggenangi beberapa desa di kecamatan porong. Maka untuk ikut berperan serta memanfaatkan Lumpur Lapindo sekaligus menyusun tugas akhir, maka saya mencoba meneliti dan memanfaatkannya sebagai bahan campuran untuk pembuatan beton non struktur.
Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu studi lapangan yang terdiri dari wawancara (interview), pengamatan langsung (observasi), dan penelitian. Sedangkan data yang diteliti terdiri dari uji material dari masing – masing bahan pembuat beton baik beton non struktur normal maupun beton non struktur yang menggunakkan campuran lumpur lapindo
Dengan dilatarbelakangi penelitian – penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, kami akan menguji material dengan komposisi campuran Lumpur Lapindo sebanyak 2,5%, 5%, 7,5% dari volume pasir. Setelah itu benda uji tersebut dites kekuatan tekannya pada umur 7, 14, 21, 28 hari dengan menggunakan metode mix design. Setelah dilakukan penelitian, maka hasil kuat tekan karakteristik yang diperoleh dalam umur 28 hari untuk beton non struktur normal yaitu : 169,59 kg/cm2, dan untuk beton dengan campuran lumpur lapindo 2,5%, 5%, 7,5% kuat tekan karakteristik masing – masing sebesar :165,06 kg/cm2, 155,11 kg/cm2, 119,02 kg/cm2. Dari hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa beton non struktur yang menggunakan Lumpur Lapindo sebesar 2.5%, 5%, dan 7,5% dapat diterima, karena hasil kuat tekan yang diperoleh ≥ 90 kg/cm2.
Kata Kunci : Lumpur Lapindo, Uji Material, Mix Design
S01-1391 | 139 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain