Karakteristik penyebrang jalan di Kota Surabaya (Studi Kasus Jalan Pemuda Surabaya)
ABSTRAK
Pada ruas jalan terdapat satu jembatan penyeberangan. Jembatan penyeberangan tersebut kurang dimanfaatkan oleh penyeberang jalan. Para penyeberang jalan sering tidak menggunakan jembatan penyeberangan karena alasan efisiensi waktu dan juga letak jembatan penyeberangan yang jauh dari pejalan kaki. Waktu menyeberang pejalan kaki di jalan pemuda berbeda – beda dilihat dari jumlah penyeberang dan arus kendaraan. Jumlah penyeberang yang banyak dengan arus kendaraan yang padat menimbulkan waktu menyeberang pejalan kaki menjadi lama dan begitu jika jumlah penyeberang sedikit dengan arus kendaraan yang kurang maka waktu menyeberang sangat cepat. Hal ini akan berdampak pada terganggunya arus lalu lintas di jalan pemuda.
Untuk mencari hubungan antara jumlah penyeberang jalan dan waktu menyeberang menggunakan statistik regresi linear sederhana. Hubungan jumlah penyeberang dan waktu menyeberang dapat dilihat dari grafik garis linear, apabila jumlah penyeberang jalan meningkat maka meningkat pula waktu menyeberang. Titik – titik yang dihasilkan telah mengikuti distribusi normal karena grafik uji kenormalan telah sesuai atau mendekati garis lurus. Dari hasil pengamatan yang dilakukan didapat nilai-nilai hubungan yang erat antara jumlah penyeberang dengan waktu penyeberang. Berdasarkan analisis uji F diketahui hubungan yang cukup erat antara jumlah penyeberang jalan dan waktu menyeberang pada awal bulan terjadi di lokasi 1 = 65,92 ; pertengahan bulan terjadi di lokasi 1 = 104,19 ; akhir bulan terjadi di lokasi 1 = 99,94. Berdasarkan hasil analisis korelasi hubungan yang kuat antara jumlah penyeberang jalan dan waktu menyeberang
pada awal bulan di lokasi 1 = 0,351 ; pertengahan bulan di lokasi 1 = 0,604 ; akhir bulan di lokasi 1 = 0,601.
Kata kunci : Arus Kendaraan, Jumlah Penyeberang, Waktu Menyeberang.
S01-1951 | 195 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain