Pengendalian proyek gardu induk PT. PLN dengan metode earned value di Jawa Timur
ABSTRAK
Perkembangan industri konstruksi yang semakin dinamis menuntut tersedianya alat dan metode kerja untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan konstruksi mencapai sasaran baik dari sisi waktu, biaya dan mutu maupun keselamatan kerja. Salah satu bagian proses proyek konstruksi yang sangat bergantung pada alat dan metode adalah pengendalian proyek. Alat dan metode kerja yang akan digunakan sangat tergantung pada karakteristik proyek dan karakteristik hasil yang diinginkan. Penggunaan metode nilai hasil (earned value method) dirasakan lebih efektif digunakan pada pengendalian proyek karena metode ini mampu mengintegrasikan antara biaya dan waktu. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang pengendalian proyek konstruksi khususnya pengukuran kinerja proyek menggunakan metode nilai hasil. Penelitian dilakukan pada Proyek Gardu Induk PT. PLN di Jawa Timur. Dari hasil analisis diperoleh nilai SPI untuk Lokasi Babat sebesar 1,00(=1), Sekar Putih sebesar 1,00(=1), Jember sebesar 1,00(=1), Ngimbang sebesar 1,00(=1) dan nilai CPI untuk Lokasi Babat sebesar 1,10(>1), Sekar Putih sebesar 1,22(>1), Jember sebesar 1,20(>1), Ngimbang sebesar 1,16(>1). Prakiraan biaya akhir proyek (EAC) untuk Lokasi Babat sebesar Rp. 597.987.118,08,-, Sekar Putih sebesar Rp. 1.040.815.373,03,-, Jember
sebesar Rp. 542.535.110,78,-, Ngimbang sebesar Rp. 658.687.272,54,-. Prakiraan besarnya total waktu proyek (TAC) untuk lokasi Babat selama 4 bulan, Sekar Putih selama 4 bulan, Jember selama 4,67 bulan, Ngimbang selama 4,67 bulan. Nilai indeks kinerja penyelesaian (TCPI) untuk lokasi Babat sebesar 1,10, Sekar Putih sebesar 1,22, Jember sebesar 1,20, Ngimbang sebesar 1,16. Nilai TCPI lebih besar dari angka 1 (satu) menyatakan bahwa pelaksanaan proyek akan berjalan lebih cepat dari dari rencana.
Kata Kunci: nilai hasil, kinerja biaya, kinerja jadwal
S01-1961 | 196 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain