Pengaruh penambahan bentonite dan semen dalam proses stabilitas tanah dasar (Subgrade)
ABSTRAK
Kegagalan konstruksi jalan raya yang banyak terjadi, salah satunya adalah akibat dari buruknya kualitas tanah dasar (subgrade). Diperlukan proses stabilisasi untuk mengendalikan mutu tanah. Diharapkan dengan adanya tambahan bentonite sebesar 4%, 8%, dan 12 % pada campuran tanah dan semen 2%. mampu memperbaiki kondisi fisik dan mekanik tanah. Metode pengujian laboratorium yang digunakan dalam penelitian ini berstandar SNI dan ASTM. Permasalahan, sampai sejauh mana kemampuan bentonite sebagai bahan stabilisasi? Hasil
Penelitian menunjukkan bahwa ketika tanah asli ditambahkan semen 2%, kondisi fisik dan mekanik tanah mengalami peningkatan. Terlihat dari naiknya nilai berat jenis sebesar 0,1%, Indeks Plastis (IP) turun sebesar 0,12% , kadar air optimum juga mengalami penurunan 0,05%, juga harga CBR naik sebesar 1%, dan kemudian swelling potential yang mengalami penurunan sebesar 0,04%. Dengan penambahan bentonite dan semen 2% mengalami penurunan kondisi fisik dan mekanik dari campuran tanah. Adapun nilai berat j enis yang turun sebesar 0,08%, Indeks Plastisitas (IP) yang bertambah tinggi dari 24% menjadi 35% (peningkatan 0,45%).
Kadar air optimum (OMC) mengalami pningkatan sebesar 0,11%, berat isi kering (γd) juga mengalami penurunan 0,01%. Harga CBRkonstan di 2%, jauh dibawah standar CBR jalan raya ≥ 7%, dan tingkat swelling juga mengalami peningkatan 0,35%. Hanya nilai qu pada penelitian UCS yang mengalami kenaikan dari 3,25 kg/cm2 menjadi 5,91 kg/cm2 (terjadi kenaikan sebesar 0,81%).Penambahan bentonite dalam penelitian ini tidak membantu menstabilkan tanah, karena dayaserap bentonite terhadap air yang tinggi sehingga tingkat plastis dan kembang susutnya tinggi. Sehingga bentonite hanya dapat digunakan sebagai fuller atau bahan pengisi.
Kata Kunci : Stabilisasi, bentonite, tanah, semen
S01-4581 | 458 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain