Perhitungan ulang kopling dan analisa dudukan dan posisi kabel serta selongsongan kabel kopling pada sistem kopling Mazda Vantrend tahun 1996
ABSTRAKSI
Dengan kemajuan zaman dan teknologi dalam otomotif di Indonesia, dewasa ini banyak kendaraan yang menggunakan kopling hidrolik bahkan ada kendaraan yang menggunakan transmisi otomatis dimana antara transmisi dan kopling bekerja secara bersama-sama. Kopling yang menggunakan kabel (kopling mekanis) tidak jauh ketinggalan jika dibandingkan dengan kopling jenis lainnya dilihat dari segi pengoperasiannya. Yang menjadi pokok permasalahan sekarang adalah pada sistem kopling mekanis sering mengalami kerusakan pada komponen kabel kopling tersebut. Akibat dari kerusakan tersebut diharuskan pengemudi mengeluarkan biaya tambahan untuk mengganti komponen tersebut. Dengan melihat kenyataan tersebut perlu diadakan analisa penyebab dari masalah tersebut. Maka pada skripsi ini sesuai dengan judul ANALISA PERHITUNGAN ULANG KOPLING DAN ANALISA DUDUKAN DAN POSISI KABEL SERTA SELONGSONGAN KABEL KOPLING PADA SISTIM KOPLING MAZDA VANTREND TAHUN 1996.
Dengan analisa permasalahan tersebut sebelumnya penulis mendapatkan data-data spesifikasi dari PT. INDO MOBIL PRIMA NIAGA, Jl. Raya Gubeng No. 17 Surabaya. Yang nantinya digunakan untuk proses analisa. Setelah melakukan analisa pada komponen kabel kopling didapatkan besarnya gaya yang bekerja Fkabel = 1730,58 N; tegangan maximum yang terjadi (kombinasi tegangan) akibat beban statik sebesar max = 147,769 N/mm2. Besarnya tegangan maximum yang terjadi (karena konsentrasi tegangan) akibat beban fatiq sebesar max = 48,639 N/mm2. Pada selongsongan bekerja gaya sebesar F = 1730,58 N; tegangan yang terbesar yang bekerja adalah tegangan buckling sebesar b =1373,329 N/mm2. Tegangan rata-rata sebesar rata-rata = 226,101 N/mm2. Dan pada kabel gaya yang tidak terpakai atau gaya yang hilang sebesar Fs = 519,174 N.
Kata kunci : Tegangan, Gaya Reaksi
S02-191 | 19 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain