Peninjauan stabilitas lereng di Daerah Mayjen Sungkono dan Dukuh Kupang di Surabaya
ABSTRAK
Longsoran tanah merupakan bentuk bencana alam yang bisa mengancam dan membahayakan manusia dengan bentuk aktifitasnya, terutama bagi yang bermukim didaerah dataran tinggi.
Pada tempat dimana terdapat dua permukaan tanah yang berbeda ketinggiannya , maka akan ada gaya – gaya yang bekerja mendorong sehingga tanah yang lebih tinggi kedudukannya cenderung bergerak kebawah.
Daerah dataran tinggi di Surabaya terdapat pada daerah Mayjen Sungkono dan Dukuh Kupang karena itu daerah tersebut perlu dilakukan peninjauan stabilitas lereng.Peninjauan Stabilitas lereng ini dilakukan dengan menggunakan Program Stable yang berdasarkan Bishop Modified Method (BMM).
Berdasarkan perhitungan analisa dengan menggunakan Program Stable dapat diketahui bahwa kelongsoran suatu lereng dipengaruhi oleh bidang sudut dan tinggi lereng,yaitu semakin besar sudut lereng itu maka semakin besar pula lereng tersebut mengalami kelongsoran dan semakin tinggi lereng tersebut maka sabaiknya manggunakan sudut yang kecil jangan terlalu curam agar tidak mudah terjadi kelongsoran.
Pada daerah Mayjen Sungkono untuk bidang longsor dengan sudut 50°,60°,70°, dan 90° dengan tinggi 3m memiliki angka keamanan bidang longsor (FOS) lebih dari 1 (>1) sehingga aman terhadap longsor.Sedangkan pada daerah Dukuh Kupang untuk sudut dan dengan tinggi yang sama, bidang lereng yang aman terdapat pada sudut 50° dengan nilai angka keamanan (FOS) yaitu 1.013.
Untuk tinggi lereng 5m pada daerah Mayjen Sungkono dengan sudut 50°,60°,70°, dan 90° bidang lereng yang aman maksimum sudut 70° dengan angka keamanan (FOS) yaitu 1.010 dan bidang lereng yang tidak aman terdapat pada sudut 90° karena angka keamanannya kurang dari 1
S01-1901 | 190 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain