PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAWASAN WISATA BUDAYA MAJAPAHIT DI DESA WATESUMPAK KECAMATAN TROWULAN KABUPATEN MOJOKERTO Tema : Arsitektur Post Modern-Historicism
ABSTRAK
Proyek Wisata Budaya Majapahit adalah sebuah upaya untuk pelestarian dari peninggalan sejarah kerajaan Majapahit yang harus dijaga keberadaannya, dari hasil peninggalan berupa fisik dan non fisik, yang memiliki banyak potensi yang harus lebih diperhatikan, dengan adanya wisata budaya ini masyarakat dapat memperoleh informasi tentang peninggalan kerajaan Majapahit yang sekarang ini membutuhkan perhatian besar dari berbagai bidang salah satunya yaitu di bidang arsitektur.Tujuan dari pembangunan wisata budaya ini adalah selain dari wisata budaya, masyarakat juga dapat memperoleh pendidikan dan pengetahuan tentang budaya Majapahit itu sendiri, untuk mendapatkan data yang akurat penelitian dilakukan dengan metode pengamatan dan studi banding.
Dibangunnya wisata budaya di lokasi desa Watesumpak kecamatan Trowulan kabupaten Mojokerto dengan luas lahan ± 5,5 Ha meliput fasilitas pameran, pertunjukan,pelatihan,replika bangunan sejarah Majapahit serta bangunan penunjang yang merupakan sebuah kawasan strategis berdekatan dengan wisata wisata lainnya sebagai sumber informasi budaya Majapahit, penentuan lokasi tersebut didasarkan pada hasil analisa tapak sedangkan pendekatan desain yang dipakai adalah arsitektur “postmodern Historicism” yang mana latarbelakang sejarah sebagai landasan dalam mengembangkan desain.
Transformasi konsep makro yaitu “Ekspresif” sedangkan untuk mikro konsep tata lahan hirarki dan terarah dari urutan tata masa bangunan menurut fungsi serta kebutuhan, dilengkapi dengan tanaman hias “Pohon Maja” yang ditanam di dalam site sebagai ciri khas Majapahit, untuk mikro konsep bentuk “Kreatif” diambil untuk memunculkan kembali arsitektur masalalu dalam konteks kekinian yaitu memadukan elemen bentuk tradisional dan modern. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan kembali potensi budaya dan keberadaan situs situs di Trowulan agar dapat diminati, melalui peninggalan sejarah kerajaan Majapahit beserta seni budayanya, sedangkan pada ruang bangunan dengan mikro konsep “informatif” bertujuan untuk memberikan informasi kepada pengunjung beserta pengguna ruang agar lebih mudah dipahami.
Kata kunci : wisata,budaya,majapahit.
S04-3581 | 358 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain