PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SENTRA BUDIDAYA BAWANG MERAH DI NGANJUK Tema : ARSITEKTUR BERWAWASAN LINGKUNGAN
ABSTRAKSI
Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu penghasil bawang merah terbesar di Jawa Timur. Namun sampai saat ini para petani belum bisa membudidayakan bawang secara optimal, selama ini mereka hanya menjalankan proses pembudidayaan bawang merah saja belum ada proses lebih lanjut untuk pengolahan hasil pasca panen tersebut. Maka dibuatlah fasilitas sentra budidaya bawang merah di Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk dengan tujuan sebagai tempat wisata edukasi untuk mempelajari budidaya bawang merah
serta pengolahan hasil pasca panen bawang merah menjadi berbagai macam produk hasil olahan.
Metode perancangan menggunakan metode penelitian berupa studi deskriptif yaitu penelitian dengan obyek yang serupa sehingga lebih relevan serta berupa studi banding lapangan, dan penelitian dengan literatur yang diambil dari tugas akhir yang telah ada yang mendekati pembahasan Budidaya Bawang Merah ini serta buku-buku penunjang lainnya.
Lokasi terpilih berdasarkan hasil analisis tapak untuk fasilitas Budidaya Bawang Merah ini berada di Kecamatan Sukomoro, Kabupaten nganjuk, tepatnya berada di Timur Pasar tradisional Sukomoro dengan area yang memiliki luas lahan ± 3,6 hektar dan terdapat fasilitas Budidaya Bawang Merah, gedung penelitian, gedung pelatihan, gedung asrama, gedung sofenir, gedung masjid, gedung kantin, serta fasilitas penunjang lainnya.
Pendekatan desain menggunakan tema arsitektur berwawasan lingkungan dengan konsep makro Adaptif dikarenan tapak memiliki view yang menarik dan berada di lingkungan Budidaya Bawang Merah serta diharapkan desain dapat memaksimalkan potensi yang ada di lingkungan sekitar. Hasil rancangan dari proses transformasi pada tatanan lahan dengan konsep mikro Asri menciptakan suatu desain tatanan lahan yang memanfaatkan vegetasi sebagai pengarah,peneduh dan juga sebagai elemen desain Ruang Terbuka Hijau. Untuk aspek bentuk bangunan dengan konsep mikro Adaptif dengan pengolahan tampilan yang dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitar serta memanfaatkan energi yang ada di alam. Sedangkan aspek ruang dengan konsep mikro Efektif yaitu menciptakan sirkulasi ruang dan penataan peralatan/perabot yang efektif serta pemilihan bahan finishing yang tepat guna dengan memilih bahan-bahan ramah lingkungan. Sehingga secara keseluruhan desain rancangan mampu memaksimalkan potensi alam yang ada di sekitar tapak dan mampu menjadi ikon kawasan sentra budidaya bawang merah dapat memenuhi kebutuhan sesuai fungsi dan tujuannya.
Kata kunci : Sentra Budidaya, Bawang Merah, Arsitektur Berwawasan Lingkungan
S04-3691 | 369 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain