PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK CURAH SECARA KONTINYU DENGAN PACKED REACTOR
INTISARI
Kebutuhan akan bahan bakar minyak bumi dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan sejalan dengan pembangunan yang terjadi di Indonesia. Dengan semakin menipisnya persediaan bahan bakar yang berasal dari fosil diperlukan bahan bakar pengganti yang bersifat dapat diper baharui. Bahan bakar yang tengah dikembangkan saat ini adalah bahan bakar berbasis tumbuhan atau biasa disebut biofuel. Biodiesel merupakan salah satu biofuel yang sedang dikembangkan untuk mengurangi ketergantungan terhadap suplai minyak bumi dalam pembuatan solar. Secara konvensional biodiesel diproduksi melalui reaksi transesterifikasi trigliserida atau melalui reaksi esterifikasi asam lemak dengan metanol dan katalis. Pada penelitian kali ini, digunakan bahan baku minyak curah sawit dengan katalis NaOH yang direaksikan secara transesterifikasi di dalam packed reactor dengan isian berupa ststic mixer. Variabel yang dipelajari meliputi pengaruh perbandingan rasio molar antara minyak curah sawit dan metanol sebesar 1:13,26 ; 1:16,58 ; 1:19,89 ; 1:32,21 ; 1:26,52 ; 1:29,84 dan persen berat katalis ( 1,5%; 2%; 2,5%, dan 3%) terhadap yield biodiesel yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahan baku minyak curah sawit dengan variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap yield dan kadar FAME (Fatty Acid Methyl Ester) yang dihasilkan. Pada perbandingan rasio molar minyak curah sawit : methanol sebesar 1 : 16,58 dan 3% berat katalis mampu menghasilkan yield biodisel sebesar 77%. Sedangkan untuk kadar FAME tertinggi sebesar 98,76% dihasilkan dari perbandingan ratio molar minyak curah sawit : methanol sebesar 1:29,84 dengan 3% berat katalis.
Kata kunci : Reaktor Tubular, Biodiesel, Katalis NaOH
S08-2251 | 225 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain