UJI KETERCUCIAN BATUBARA PERINGKAT RENDAH PERENAP-RIAU DI PUSLITBANG tekMIRA BANDUNG
ABSTRAK
Batubara akan disebut sebagai batubara kotor apabila kandungan abu dalam batubara tersebut cukup tinggi. Hal ini disebabkan karena pengotor pada umumnya terdiri dari silika yang pada saat pembakaran batubara, silika tersebut tidak habis terbakar dan akan tertinggal sebagai abu. Kadar abu yang tinggi tentu saja tidak disukai konsumen pengguna batubara. Pencucian batubara merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas batubara dengan kadar abu yang spesifik sesuai permintaan
pasar. Untuk mengetahui metode pencucian mana yang paling tepat untuk diterapkan pada pabrik pengolahan/pencucian sehingga mendapatkan kadar abu yang spesifik sesuai permintaan pasar diperlukan suatu peroses pengujian yang di sebut Uji Ketercucian Batubara. Dalam pekerjaan pencucian batubara terdapat dua kegiatan analisis yang penting dilakukan, yaitu analisis distribusi ukuran, dan analisis/uji endap-apung. Pada Uji endap-apung batubara pada fraksi ukuran tertentu dipisahkan berdasarkan densitasnya. Prinsip pemisahannya adalah contoh batubara dicelupkan kedalam larutan organik berat dengan densitas tertentu. Batubara yang terapung kemudian dipisahkan dan yang tenggelam untuk selanjutnya dicelupkan kembali ke dalam larutan dengan Rd yang lebih besar daripada yang pertama. Demikian seterusnya dimulai dari Rd yang paling rendah (1,2) sampai yang terbesar (1,6). Batubara yang mengapung dikeringkan, ditimbang dan dilakukan analisis kadar abu. Untuk dapat menggambarkan karakteristik suatu batubara yang dikaitkan dengan sifat-sifat ketercuciannya, maka hasil penimbangan dan analisis kadar abu dari partikel-partikel yang mengapung dimasukkan ke dalam tabel dan diplot dalam kertas grafik yang disebut Kurva Ketercucian.
Kata kunci: Batubara, Pencucian Batubara, Uji Ketercucian Batubara, Analisa
Distribusi Ukuran, Uji Endap-apung, Analisis Kadar Abu, Kurva Ketercucian
S11-1761 | 176 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain