Analisis sistem manufaktur pada proses kabel listrik hakiki NYM 2 x 2,5 mm di PT. Prabha Wiradewata, Sidoarjo
ABSTRAKSI
Dalam bersaing memasarkan hasil produk suatu perusahaan haruslah memahami titik impas yang merupakan salah satu pertimbangan bagi perusahaan untuk mempertimbangkan kelayakan dalam berinvestasi agar tidak mengalami kerugian. Termasuk juga produksi pembuatan kabel listrik Hakiki NYM 2 x 2,5 mm2 yang diproduksi PT. PRABHA WIRADEWATA. Kita analisa agar mengetahui betapa minimal perusahaan harus berproduksi untuk menjual barang tersebut tidak merugi. Untuk memecahkan masalah ada beberapa analisa antara lain, dengan menghitung biaya produksi yang mencapai Rp. 2438,- permeter, yang kemudian dapat diketahui laju produksi dalam satu kelompoknya yaitu 145,8 meter perjam. Dan untuk kapasitas produksi perusahaan yaitu dapat mencapai 10829 meter perbulan yang kemudian dilanjutkan dengan analisa titik impas yang menggunakanmetode Break Even Point (metode BEP). Setelah menganalisa data-data yang ada dan diperoleh hasil perhitungan bahwa kapasitas produksi tiap bulan adalah 10829 meter, sedangkan demand dari perusahaan tersebut sebesar 10829 meter sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan mampu memenuhi demand sehingga tidak perlu ada kerja overtime. Dari hasil analisa didapat titik impas dari perusahaan tersebut sebesar 6748 meter perbulan. Jadi N (nyata) > N (BEP) sehingga dapat diketahui laba dan margine safety ratio sebesar 37,68 %.
Kata Kunci : Biaya produksi, Laju produksi, Kapasitas produksi, Titik impas.
S02-811 | 81 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain