Desain Workstation membantik untuk anak SD
ABSTRAK
Indonesia memiliki keanekaragaman budaya, salah satunya adalah Batik. Di sekolah dasar, batik merupakan pelajaran membuat pola diatas kain mori dengan cara menahan warna, yaitu menggunakan cairan lilin yang motif atau polanya dituangkan secara bebas oleh anak-anak. Berdasarkan studi kasus yang dilakukan di SD Muhammadiyah 15 dan SD Negeri Siwalankerto III, kegiatan membatik dilakukan di ruangan terbuka. Saat menggambar pola dasar, anakanak tidak menggunakan meja. Ketika membatik juga tidak menggunakan gawangan, anak-anak duduk di lantai tanpa alas, saat mencanting pun anakanak juga sering terkena cairan lilin panas yang menetes pada tangannya. Kompor yang digunakan saat membatik adalah kompor minyak yang mudah terkena angin jika digunakan diruangan terbuka, serta penggunaan bahan bakar
berupa minyak tanah yang mulai sulit untuk didapatkan. Dari permasalahan ini, maka di cari sebuah solusi dengan pencarian data primer dan sekunder, kemudian data diolah dan dianalisa dengan menggunakan beberapa alat analisa, seperti analisa kebutuhan, material, antropometri, kedekatan produk, sistem, kompor dan bahan bakar, konstruksi, dan SWOT. Dari beberapa analisa tersebut maka dihasilkan sintesa desain, yaitu sebuah workstation membatik, meja dan bantalan duduk lesehan yang pada produknya terdapat laci-laci, gawangan, bingkai press untuk kain, dan penggunaan kompor gas agar mudah disimpan dan memilik daya tahan terhadap angin.
Kata kunci : Desain, workstation, batik, anak
S16-1531 | 153 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain