Analisis sistem manufaktur pada proses pembuatan kemasan Semen Gresik di PT. IKSG
ABSTRAK
Dalam usaha untuk mendirikan suatu perusahaan tentunya kita akan berusaha berfikir bagaimana cara kita untuk bisa mengembalikan modal dan tentunya kita juga berfikir bagaimana dalam menjalankan usaha tersebut kita bisa
mendapatkan keuntungan. Dengan begitu kita harus memahami tentang teori titik impas atau teori B.E.P terlebih dahulu, salah satunya yaitu dengan mempertimbangkan kelayakan dalam berinvestasi agar tidak mengalami kerugian, termasuk juga dalam produk kemasan semen gresik yang merupakan produksi dari PT IKSG yang perlu kita analisa agar dapat diketahui berapa minimal perusahaan harus berproduksi untuk menjual barang tersebut agar tidak terjadi kerugian. Untuk memecahkan masalah tersebut diperlukan beberapa analisa antara lain, dengan menghitung waktu produksi dari perusahaan tersebut , yang kemudian dapat diketahui kapasitas produksi untuk mengetahui biaya produksi dalam proses pembuatan kemasan semen gresik setiap unitnya. Dilanjutkan dengan analisa titik impas dengan menggunakan metode Break Event Point (metode B.E.P). Setelah menganalisa dan melakukan perhitungan, maka didapatkan waktu produksi Tp = 0,014 menit per unit. Dari waktu produksi yang kita dapatkan makadidapatkan laju produksi adalah Rp = 4286 unit / jam, sehingga didapatkankapasitas produksi tiap bulannya sebanyak 1.371.520 unit / bulan. Dari hasil analisa didapat titik impas dari perusahaan tersebut 73.794 unit untu tiap bulannya. Jadi N nyata > N BEP sehingga dapat diketahui bahwa peruasahaan mendapatkan
keuntungan dan didapatkan margin of safety ratio sebesar 94,6 %.
Kata kunci : Analisis Sistem Manufaktur, Kemasan Semen, Break Event Point.
S02-1251 | 125 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain