Analisis unjuk kerja dan emisi gas buang motor bensin type Daihatsu empat tak 1300 CC terhadap perubahan bentuk kem standart dan kem racing
ABTRAKSI
Dewasa ini dunia otomotif khususnya motor bensin mengalami perkembangan yang begitu pesat. Perkembangan motor bensin umumnya dititik beratkan pada upaya peningkatan daya yang dihasilkan, kandumgan emisi gas buang, pengaruh effisiensi, penurunan konsumsi bahan bakar, serta kenyamanan dalam penggunaannya. Dan salah satu cara yang sering dilakukan oleh para penggemar otomotif untuk meningkatkan unjuk kerja dari motor bensin adalah mengganti poros kem (camshaft) standart atau poros kem bawaan pabrik dengan poros kem modifikasi atau yang lebih dikenal dengan sebutan poros kem racing.
Dari penelitian terhadap perbandingan penggunaan poros kem standart dan poros kem racing pada motor bensin (Daihatsu Type 4K 1300 CC) terhadap unjuk kerja dan emisi gas buang menunjukkan bahwa, peningkatan daya yang dihasilkan terjadi pada putaran mesin yang cukup tinggi. Daya mesin modifikasi mengungguli daya mesin standart mulai pada putaran = 2900 rpm, sedangkan torsi yang terjadi pada mesin modifikasimeningkat pada utaran 3000 rpm dan torsi untuk mesin standart peningkatan terjadi pada 2000 rpm yakni sebesar = 11 Kgm. Untuk konsumsi bahan bakar, terlihat bahwa mesin modifikasi lebih boros dari mesin standart dan konsumsi bahan baker minimum terjadi pada putaran 2000 rpm sebesar 0,166 Kg/Hp.Jam untuk mesin modifikasi dan sebesar 0,147 Kg/Hp.Jam pada putaran 2250 rpm untuk mesin standart. Ditinjau dari effisiensi mesin, mesin standart lebih effisien daripada mesin modifikasi, yaitu untuk mesin modifikasi effisiensi maksimal terjadi pada 2000 rpm yakni sebesar = 36,8 % dan untuk mesin standart effisiensi maksimal terjadi pada 2250 rpm yakni sebesar = 41,6 %
Untuk emisi gas buang yang dihasilkan oleh mesin standart dan mesin modifikasi menunjukkan bahwa mesin modifikasi cenderung menghasilkan CO dan HC yang lebih besar daripada mesin standart. Pada putaran tinggi (3000 rpm) mesin modifikasi menghasilkan unsure CO sebesar = 5,8 %. Sedangkan mesin standart menghasilkan CO sebesar = 0,8 %. Demikian pula dengan unsur hidrokarbon yang dihasilkan, pada putaran 3000 rpm mesin modifikasi menghasilkan unsur HC sebesar = 155 ppm sedangkan mesin standart menghasilkan unsur HC sebesar 119 ppm. Pada mesin modifikasi untuk putaran rendah unsur NOx yang dihasilkan lebih tinggi daripada mesin standart yaitu pada putaran 1500 rpm – 2500 rpm sebesar = 1,1 – 1,9 dan mesin standart menghasilkan = 0,9 – 1,01 NOx. Tapi untuk putaran tinggi terjadi hal yag sebaliknya.
Modifikasi ini hanya cocok untuk diterapkan pada motor bensin yang khusus, yang membutuhkan unjuk kerja yang tinggi tanpa pertimbangan terhadap tingkat konsumsi bahan bakarnya dan tidak effisien untuk diterapkan pada kendaraan harian karena tingkat konsumsi bahan bakarnya yang lebih tinggi dari kendaraan standart pabrik.
S02-1311 | 131 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain