Analisis biaya produksi pembuatan mekanisme pemtongan pada mesin perajang tempe model pisau potong
ABSTRAKSI
Suatu fenomena yang sering terjadi di jaman era globalisasi ini, masih banyak industri rumah tangga pada skala menengah ke bawah yang menggunakan alat tradisional dengan di bantu tangan manusia. Dengan adanya mesin perkakas ini, dapat memberikan kecepatan, ketepatan, kehalusan serta ketelitian yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan peralatan tradisional yang memakai tangan secara langsung. Hal ini membuat segala bentuk pekerjaan tangan yang lambat, tidak efektif dan juga tidak ekonomis yang didesak oleh keberadaan mesin perkakas. Maka dari itu perlu adanya peranan pembuatan alat-alat berteknologi tepat guna, sebagai alternatif yang mampu meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari proses produksi.
Pada cara perancangan mesin perajang tempe untuk proses pemotongan di dalam cara penyelesaiannya menggunakan analisa proses pemesinan, waktu dan biaya produksi komponen ulir penggerak. Dari hasil analisa proses pemesinan, waktu dan biaya produksi komponen ulir penggerak pada pembuatan mesin perajang tempe. Sehingga dapat di hitung waktu total pemesinan untuk mengerjakan komponen ulir penggerak (t) =
291,54087 menit dengan biaya total operasi pemesinan untuk mengerjakan ulir penggerak (C) = Rp 56.289,17,-. Daya motor listrik jenis AC sebagai penggerak dari mesin ini sebesar 1/8 hp dengan putaran 2450rpm dan menggunakan gear box dengan perbandingan 1:15 sehingga putaran keluar pada gear box = 163rpm. Pada poros engkol (cham shaft) dan eksentrik menghasilkan putaran 54rpm dengan kapasitas perajangan tempe sebesar 54potong per menit dengan ukuran 5cm x 10cm. Untuk tebal tipisnya tempe mulai dari 0,2cm, 0,3cm dan 0,4cm. Sedangkan dalam uji coba mesin masih terdapat sisa tempe di akhir pemotongan.
Kata kunci: tempe, kecepatan, pisau, pemesinan, dan BEP
S02-1391 | 139 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain