STUDI ANALISIS KINERJA SIMPANG TIGA TAK BERSINYAL PADA JALAN WONOCOLO RAYA - JALAN BEBEKAN KABUPATEN SIDOARJO
Kepadatan lalu lintas di simpang tiga Wonocolo Bebekan disebabkan adanya
peningkatan volume kendaraan pada jam-jam sibuk. Akibatnya, antrian di setiap ruas jalan
sekitar simpang tiga tersebut semakin panjang. Untuk mengatasi hal tersebut, rekayasa lalu
lintas perlu dilakukan. Metode yang digunakan adalah metode survei LHR (lalu lintas
harian rata-rata) dan metode survei geometric. Survei LHR (lalu lintas harian rata-rata)
digunakan untuk mengetahui banyaknya kenderaan yang melewati setiap ruas-ruas jalan
dari lengan simpang tiga pada hari Senin - Kamis. Sedangkan survei geometrik dilakukan
untuk mengetahui kondisi eksisting yang meliputi lebar jalan, lebar bahu jalan serta lebar
trotoar. Semua data direkap dan dihitung menggunakan rumus MKJI (Manual Kapasitas
Jalan Indonesia). Adapun beberapa alternatif solusi yang dapat di berikan. Pertama, rambu
larangan parkir dan rambu larangan berhenti dipasang pada setiap pendekatan simpang.
Kedua, jenis kendaraan HV dilarang melintasi simpang tiga pada jam-jam sibuk. Ketiga,
arus kendaraan di jalan Bebekan dijadikan satu. Keempat, dilakukan pelebaran jalan di
daerah sekitar simpang tiga Wonocolo Bebekan pada kondisi awal memiliki kapasitas
2389, hambatan samping 0,91, derajat kejenuhan (DS) = 1,31. Nilai tersebut jauh dari nilai
yang disarankan oleh MKJI 1997 untuk simpang tak bersinyal, yaitu DS = 0,85. Oleh
karena itu, dilakukan alternatif solusi lalu lintas untuk mengatasi kemacetan tersebut dan
menghasilkan derajat kejenuhan (DS) = 0,51.
Kata kunci : Kapasitas, Derajat Kejenuhan (DS), Hambatan Samping
S01-6021 | 602 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain