REVITALISASI PEMANDIAN ALAM BANYU BIRU DI PASURUAN
ABSTRAK
Perkembangan jaman meninggalkan sejarah dan jejak fisik maupun non-fisik, salah satunya
yaitu berupa karya Arsitektur bangunan, Kompleks Wisata Air Banyu Biru di Pasuruan yang
merupakan satu obyek wisata keluarga dengan fokus kepada pemandian alamnya yang
berasal dari sumber mata air alami. Dahulu Banyu Biru ini ramai dikunjungi dan menjadi
wisata fravorit keluarga baik dalam kota, maupun luar kota. Namun seiring berjalannya waktu
dengan banyak obyek wisata lain yang berkembang, Banyu Biru ditinggalkan sehingga perlu
adanya revitalisasi.
Pembangunan massa bangunan yang baru pada kompleks ini tidak sesuai dengan
bangunan utama yang sudah ada sebelumnya. Bangunan baru dibangun tanpa
memperhatikan kesan unity dengan kompleks karena tidak terkoordinasi dengan baik. Hal
ini menyebabkan kompleks ini menjadi kompleks bangunan wisata yang terlihat apa adanya,
dan tidak beraturan. Konsep Arsitektur Jawa yang akan diterapkan pada kompleks wisata air
ini berupa menghidupkan kembali dan membangkitkan potensi yang ada pada tempat wisata
ini, berupa pengembangan, penambahan fasilitas-fasilitas untuk mendukung semua kegiatan
yang ada didalamnya.
Transformasi konsep mikro pada bentuk bangunan adalah konsep menarik dan
mengundang, untuk diaplikasikan sebagai penambah jumlah pengunjung agar tertarik
kembali dengan wisata ini dengan bentuk khas atap, dinding, dan ornamen tema Tradisional
Jawa. Sedangkan konsep mikro etnik Jawa pada interiornya sehingga memperkuat tema
yang diangkat. Konsep mikro pada tatanan lahan yaitu rekreatif, agar sirkulasi pada
lansekap tidak membosankan dan justru menyenangkan.
Kata Kunci: Wisata, Revitalisasi, Arsitektur Jawa, Trasnformasi, Banyu Biru, Pasuruan.
S04-3901 | 390 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain