PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN ETANOL HASIL DESTILASI KOSENTRASI RENDAH
ABSTRAK
Pembuatan biodiesel umumnya dilakukan melalui proses yang disebut dengan transesterifikasi menggunakan alkohol. Alkohol yang paling banyak digunakan dalam pembuatan biodiesel adalah metanol. Metanol terbuat dari bahan yang tidak terbarukan. Salah satu cara untuk mengatasi adalah dengan membuat biodiesel dari etanol yang merupakan bahan terbarukan. Oleh karena itu dilakukan penelitian tentang pembuatan biodiesel dengan etanol konsentrasi rendah yaitu dengan konsentrasi 10%, karena etanol hasil fermentasi umumnya memiliki kadar 10%. Penelitian dilakukan untuk mengetahui rasio mol minyak terhadap etanol dan variasi jumlah katalis KOH yang digunakan dalam pembuatan biodiesel. Rasio mol minyak terhadap etanol yang digunakan sebesar 1 : 2 – 1 : 3,2 dengan variasi jumlah katalis KOH sebesar 0,5% - 1,25% (b/b) dari minyak yang digunakan. Penelitian dilakukan dengan cara menguapkan etanol 10% kemudian diinjeksikan ke dalam minyak yang telah dipanaskan sampai dengan suhu 60 derajat C. Injeksi dilakukan melalui adapter yang di dalamnya telah diisi katalis KOH. Setelah itu, dilakukan proses pemisahan dan pencucian. Dari hasil analisa, biodiesel yang hasilnya sesuai dengan persyaratan SNI dihasilkan dari Yield biodiesel terbaik pada penggunaan katalis KOH 0,5% (b/b) pada perbandingan mol reaktan 1 : 2 dengan persentase yield 80,10%. Densitas, flash point dan cetane number biodiesel yang diperoleh dalam penelitian ini masing-masing berkisar 886-890 kg/m3, 292 derajat C dan >100.
Kata kunci : Biodiesel, Etanol konsentrasi rendah
S08-2371 | 237 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain