PEMANFAATAN SERBUKBIJI KELOR (moringa oleifera) SEBAGAIN KOAGULAN DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR TENUN
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan salah satu upaya untuk mengatasi potensi masalah pencemaran limbah cair yang sampai sekarang adalah masalah lingkungan yang belum terpecahkan. Limbah cair tenun menjadi masalah apabila limbah yang dihasilkan tidak diolah dengan baik dan benar. Dampak pencemaran lingkungan dapat dirasakan secara langsung atau tidak langsung oleh manusia dan makhluk hidup yang lainnya. Apabila limbah ini dialirkan ke sungai maka akan mencemari sungai dan bila masih digunakan maka akan menimbulkan penyakit gatal, diare, dan mual. Penelitian ini memanfaatkan biji kelor sebagai koagulan alami untuk pengelolaan limbah cair tenun yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas serbuk biji kelor sebagai koagulan dalam menurunkan parameter pencemar limbah tenun.Limbah cair yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah cair tenun industri rumah tangga dari Desa Jambu Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik. Metode yang digunakan adalah koagulasi flokulasi dengan jar test. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, dengan rancangan “Pre-Post Test Design” yang bertujuan untuk menganalisis perbedaan penurunan parameter kekeruhan, COD dan TSS dengan proses pengolahan koagulasi – flokulasi menggunakan koagulan biji kelor. Dosis biji kelor yang diujikan (2,3,4,5,6,7 gram/liter limbah cair tenun). Bahan koagulan yang digunakan dalam penelitian ini adalah serbuk biji kelor (Moringa oleifera) dan sampel limbah cair tenun. Sedangkan alat yang digunakan adalah flokulator, beaker glass 6 buah, timbangan analitik dan pH stick. Bahan koagulan ditambahkan dengan dosis yang berbeda – beda untuk mencari dosis efisiensi terbesar dengan jar test. Setelah didapatkan dosis efisiensi terbesar dari bahan koagulan serbuk biji kelor kemudian dilakukan pengulangan proses koagulasi – flokulasi. Proses pengadukan cepat dilakukan dengan kecepatan 100 rpm selama 1 menit. Sedangkan flokulasi dengan kecepatan 40 rpm selama 15 – 20 menit. Proses koagulasi – flokulasi dilakukan sebanyak 10 kali pada bahan koagulan serbuk biji kelor dengan dosis efisiensi penurunan terbesar. Hasil replikasi 10 kali dari dosis efisiensi terbesar dari bahan koagulan (hasil pemeriksaan parameter COD, Kekeruhan dan TSS) kemudian dicari nilai rata – ratanya.
Hasil penelitian limbah cair tenun sebelum diolah nilai kekeruhan 98,24 NTU, COD 920,50 mg/l, TSS 1410 mg/ltr. Hasil penelitian menunjukkan dosis efisiensi terbesar koagulan biji kelor adalah 7 gram/liter mampu menyisihkan kekeruhan sebesar 91,2%, COD sebesar 79,67%, dan TSS sebesar 92,58%. Berdasarkan hasil uji statistik pengaruh koagulan serbuk biji kelor (Moringa oleifera) terhadap parameter air limbah tenun kekeruhan, COD, dan TSS didapatkan nilai P=0,000 berarti penurunan kekeruhan , COD dan TSS dengan penambahan koagulan serbuk biji kelor (Moringa oleifera) adalah bermakna. Dari hasil penelitian tersebut disarankan bagi peneliti lain untuk melakukan pengolahan lanjutan untuk mendapatkan hasil pengolahan yang maksimal.
Kata Kunci : Biji kelor, limbah cair tenun, penurunan COD, TSS dan kekeruhan.
S09-1581 | 158 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain