ANALISIS RISIKO PAJANAN BENZENA TERHADAP OPERATOR SPBU KOTA SURABAYA
ABSTRAK
Bensin Tanpa Timbal (BTT) yang diproduksi di dunia terdiri dari senyawa aromatik dan yang paling berbahaya adalah senyawa benzene sebagai penyebab kanker group 1. Konsentrasi lebih tinggi benzena ditemukan di sekitar sumber emisi seperti SPBU. Karyawan SPBU khususnya operator pengisian BBM adalah salah satu populasi pekerja yang memiliki tingkat resiko pajanan benzena tinggi terutama melalui jalur inhalasi dalam waktu pajanan yang kontinyu. Untuk mengetahui besar risiko pajanan benzene pada operator SPBU, maka perlu dilakukan penelitian analisis pajanan benzena.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) dengan objek sasaran 12 operator SPBU di Jalan Ahmad Yani, Jalan Raya Ngagel dan Jalan Kertajaya. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner, sampling udara dan sampling urine operator SPBU dan diolah dengan metode ARKL. Analisis data menggunakan perhitungan analisis pajanan dan analisis karakeristik risiko nonkarsinogenik serta karsinogrnik.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar benzene di wilayah kerja operaor SPBU 3,8 mg/m3, identifikasi bahaya yg berpotensi ditimbulkan bahaya gangguan kesehatan, penakit kanker, ledakan dan kebakaran. Analisis pajanan dimana melalui rute inhalasi, frekuensi 8 jam/hari dengan durasi mayoritas 3 tahun dan jumlah rata-rata pajanan tertinggi efek nonkarsinogenik berturut-turut adalah pajanan lifetime (0,428 mg/kg/hari), 3 tahun (0,0427 mg/kg/hari) dan realtime (0,0348 mg/kg/hari), jumlah rata-rata pajanan tertinggi efek karsinogenik berturut-turut adalah pajanan pajanan lifetime (0,1981 mg/kg/hari), 3 tahun (0,0197 mg/kg/hari) dan realtime (0,0153 mg/kg/hari). Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin lama durasi pajanan semakin tinggi nilai asupan kadar benzene. Analisis efek/dosis respon kuantitatif non karsinogenik (RfC) adalah 0,0086 mg/kg/hari dan dosis-respon kuantatif karsinogenik adalah 0,0273 (mg/kg/hari). Karakteristik risiko efek nonkarsinogenik berturut - turut tertinggi pada pajanan lifetime yaitu 100 %, pada pajanan 3 tahun 67 % dan pada pajanan realtime 58 % serta risiko efek karsinogenik berturut - turut tertinggi pada pajanan lifetime yaitu 100 %, pada pajanan 3 tahun 75 % dan pada pajanan realtime 67 %.
Risiko efek nonkarsinogenik dan efek karsinogenik pajanan benzene berpotensi pada operator SPBU I dan II pada Pajanan realtime dan pajanan 3 tahun sedangkanpada SPBU III berpotensi pada pajanan lifetime sehingga perlu dilakukan upaya manajemen risiko.
Kata Kunci : Analisis Risiko, Benzena, Operator SPBU
S09-1621 | 162 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain