OPTIMASI PENGGUNAAN BAHAN PELEDAK JENIS EMULSI DI PIT TUTUPAN LOKASI HIGH WALL (HW) PT.PAMAPERSADA NUSANTARA JOB SITE ADARO TABALONG KALIMANTAN SELATAN
ABSTRAK
Untuk pemberaian batuan keras dan kompak, PT. Pamapersada Nusantara menggunakan
teknik pemboran dan peledakan. Menurut Dyno Nobel, perhitungan tingkat energi bahan
peledak sebaiknya didasari oleh ukuran fragmentasi yang diinginkan. Pada lokasi
pengambilan data PC 2000 digunakan sebagai alat gali muat yang dijadikan patokan target
ukuran maksimum fragmentasi dengan ukuran fragmentasi maksimum 1 m. Selain nilai
Powder Factor untuk mendapatkan hasil peledakan yang optimal maka juga harus
memperhatikan nilai Vertical energy Distribution (VED) yang dihasilkan, dimana VED
optimal adalah 50%.
Ukuran geometri aktual B = 8 m, S = 9 m dan PF = 0,22 Kg/m
3
dapat mengahsilkan
fragmentasi rata – rata 40 cm dan VED 41%. Dengan ukuran fragmentasi rata – rata 40 cm
yang dihasilkan artinya kapsitas bahan peledak masih berlebih dan dapat dilakukan
optimalisasi lagi. Cara pertama dengan merubah ukuran geometri menjadi B = 9 m, S = 10 m
dan PF = 0,20 Kg/m
3
dapat mengahsilkan fragmentasi rata - rata 45 cm dan VED 47%. Cara
kedua untuk mengoptimalkan penggunaan bahan peledak yaitu dengan menerapkan konsep
air deck. Media yang digunakan sebagai air deck adalah bola plastik dengan diameter 18,4
cm, disusun didalam lubang ledak diantara bahan peledak dan stemming dengan ketinggian
total 0,6 m. Diketahui Loading Density Emulsi adalah 38 Kg/m, jika digantikan dengan bola
maka bahan peledak dapat dihemat sebanyak ± 22 Kg
di setiap lubang ledak.
Keberhasilan dari inovasi yang dilakukan dapat dibutkikan dengan hasil pengolahan data
menggunakan Split dekstop dan pengamatan langsung di lapangan pada waktu pengambilan
material atau digging time.
Kata kunci : fragmentasi, powder factor, VED, air deck.
S11-1781 | 178 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain