Perencanan mesin tepung tapioka dengan kapasitas singkong 1 ton per hari di Daerah Panggolan Trenggalek
ABSTRAK
Perencanaan mesin tepung tapioka ini merupakan salah satu upaya penerapan teknologi tepat guna, untuk membantu penduduk khususnya didaerah dengan komoditas hasil bumi singkong (umbi kayu) yang selama ini menerapkan cara tradisional dalam pembuatan tapioka. Cara tradisional pembuatan tepung tapioka terdiri dari proses pemarutan ketela pohon yang sudah dikupas, kemudian pemerasan (penggilasan) danpenyaringan parutan ketela pohon yang sudah dicampur air, untuk mendapatkan tepungtapioka. Pada cara tradisional, masing-masing proses tersebut dilakukan secara terpisah, dan manual.
Dengan mesin yang dirancang ini, proses pemarutan ketela pohon yang sudah dikupas, pengayakan atau penyaringan parutan ketela pohon untuk mendapatkan tepung tapioka bisa dilakukan dalam satu rangkaian proses, serta dari kajian ini diperoleh perhitungan kapasitas pemarutan, kapasitas pengayakan dengan kapasitas mesin 1 ton per jam.
Gambaran umum proses perencanaan mesin tepung tapioka dibagi dalam tiga konstruksi yaitu, konstruksi pemarutan, pengayakan dan pompa. Masing – masing konstruksi terdiri dari beberapa komponen, seperti silinder pemarut, ayakan, poros, belt,pulley, dan bantalan. Dari hasil perhitungan dibutuhkan daya 2,87 Hp pada konstruksi pemarutan, 1,75 Hp pada konstruksi pengayakan dan 3 Hp pada konstruksi pompa, jadi total daya yang dibutuhkan mesin adalah 7,62 Hp dengan putaran 2000 rpm. Dengan mesin ini, waktu proses, yaitu proses pemarutan, pengayakan(penyaringan), menjadi lebih singkat. Dengan waktu proses yang lebih singkat, maka laju produksi per satuan waktu menjadi lebih besar.
Kata Kunci : Singkong, proses pemarutan, Proses pengayakan (penyaringan).
S02-2791 | 279 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain