Analisa sistem manufaktur pada proses pembuatan botol minyak goreng Bimoli ukuran 2 liter special di PT. Salim Ivomas Pratama Tanjung Tembaga Surabaya
ABSTRAKSI
Untuk mengetahui kondisi untung atau rugi, maka perlu dilakukan perhitungan berapa minimal perusahaan harus memproduksi dan menjual produk tersebut. Maka perusahaan menggunakan sistem manufactur yang confindence dan berkesinambungan dalam pengoperasiannya. Seperti halnya yang dilakukan pada proses produksi pembuatan botol minyak goreng BIMOLI 2 liter spesial di PT. SALIM IVOMAS PRATAMA, Tanjung tembaga-Surabaya. Untuk memecahkan masalah tersebut, dapat dilakukan dengan melakukan survey pada pengukuran waktu data proses pada pembuatan minyak goreng BIMOLI 2 liter spesial yang terdiri atas komponen produk botol, pegangan botol, dan tutup botol. Setelah itu dilakukan perhitungan sesuai dengan rumus – rumus yang ada. Analisi Break Even Point (BEP) dilakukan untuk mengetahui kondisi impas, sehingga dapat diketahui kelayakan dalam proses manufaktur. Dari hasil perhitungan didapatkan pada prosespembuatan botol : Tp = 0,047 menit/unit, Rp = 21,3 unit/menit, MLT = 1,04 minggu, Pc = 214.704 unit /minggu ≈858.816 unit/bulan dan BEP = 33.410 unit/bulan. Pada proses pembuatan pegangan botol : Tp = 0,047 menit / unit, Rp = 21,3 unit / menit, MLT = 1,02 minggu, Pc = 214.704 unit/minggu ≈858.816 unit/bulan dan BEP = 103.155 unit/bulan. Pada proses pembuatan tutup botol : Tp = 0,015 menit/unit, Rp = 69 unit/menit, MLT = 0,98 minggu, Pc = 695.520 unit/minggu ≈2.782.080 unit/bulan dan BEP = 528.741 unit/bulan.
Kata kunci = Waktu produksi, Laju produksi, Kapasitas produksi, Manufaktur Lead Time, Biaya Produksi, dan Break Even Point.
S02-2821 | 282 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain