ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN BUBUTAN – JALAN TEMBAAN KOTA SURABAYA
Transportasi yang dapat diartikan suatu kegiatan perpindahan baik orang, maupun barang dari satu tempat ke tempat lain. Kota Surabaya adalah ibukota provinsi Jawa Timur yang merupakan kota terbesar kedua setelah Jakarta. Dengan jumlah penduduk yang hampir mencapai 3 juta jiwa menjadikan kota Surabaya sebagai pusat kesehatan, ekonomi, industri, perdagangan dan pendidikan di Jawa Timur. Oleh karena itu, perlu diimbangi dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai guna memenuhi kebutuhan warga kota. Jalan raya merupakan bagian penting untuk memperlancar pergerakan ekonomi suatu kota. Salah satu bagian penting dari jalan raya adalah persimpangan, yang sering menjadi titik pusat kemacetan. Hal ini disebabkan karena semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan transportasi pribadi. Peningkatan volume kendaraan ini lebih banyak pada kendaraan bermotor roda 2 ( sepeda motor ). Pada persimpangan yang bersinyal, distribusi waktu hijau selama konflik di persimpangan bersinyal sangat mempengaruhi kapasitas serta pengoprasian persimpangan tersebut.
Pada persimpangan jalan Bubutan dan jalan Tembaan. Saat dilakukan analisis pada persimpangan jalan bubutan dan jalan tembaan, didapatkan DS paling besar 2,44 pada hari senin di jam puncak pagi. Hal ini mengakibatkan kemacetan pada titik simpang, mengakibatkan pergerakan ekonomi terhambat. Dengan demikian dilakukan upaya dengan membuat flyover dan pelebaran jalan. Sehingga di dapatkan DS paling besar 0.65 pada pendekat selatan hari senin pagi. Usaha ini dikatakan memuaskan dikarenakan DS bisa turun drastis hingga di bawah 0.75 dari syarat jalan lancar pada MKJI.
Kata Kunci : Simpang Bersinyal, flyover, Derajat Kejenuhan.
S01-6441 | 644 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain