PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SENTRAL PENGEMBANGAN BATIK MAJAPAHIT DI TROWULAN MOJOKERTO
ABSTRAK
Batik Majapahit merupakan peninggalan budaya yang cukup potensial untuk dikembangkan dandilestarikan.Batik Majapahit ini telah di nominasikan dalam Daftar Representatif Warisan Budaya TakBenda Kemanusiaan UNESCO (Representative List of Intangible Cultural Heritage-Unesco).Dengandemikian untuk meningkatkanminat masyarakat terhadap batik dalam kebutuhan dan melestarikan agarnantinya kerajinan batik Majapahit tidak punah, maka diperlukan wadah Sentral Pengembangan BatikMajapahit di Trowulan Mojokerto.
“Sentral Pengembangan Batik Majapahit di Trowulan Mojokerto” ini bertujuan untuk mewadahi
para pengerajin Batik Majapahit yang berada di daerah Trowulan.Sentral Pengembangan Batik Majapahitini dapat menjadi tempat edukasi dan informasi, serta rekreasi dalam koordinasi antar para generasi muda
dan tua untuk melestarikan budaya batik majapahit dan sebagai bentuk apresiasi kepada para pengerajinbatik.selain itu memberi kemudahan dalam memproduksi, memamerkan, memasarkan, serta memberipelatihan kepada pengunjung. Tema yang di terapkan adalah “Arsitktur Neo-Vernakular” yangmemanfaatkan segala potensi kebudayaan lokal yang ada disekitar lingkungan trowulan sertamemerhatikan lingkungan sekitar agar tidak rusak dan tetap menjaga keseimbangannya.
Konsep makro “Edukatif” diharapkan segala sesuatu hal yang diarahkan dalam proses produksibatik, dari pemasaran, penelitian, pelatihan serta pameran bertujuan untuk mendidik atau memberi
pendidikan melalui fasilitas-fasilitas yang terdapat didalam area tersebut. Mikro konsep tatanan lahanyang digunakan adalah “Edukatif-Terarah”, mempu mengarahkan semua aktivitas menuju ke fasilitasfasilitas
yang ada sesuai dengan fungsinya. Mikro konsep bentuk “Edukatif-Arsitektur tradisional” yangdiaplikasikan dengan menerapkan atap joglo untuk menunjukan bentuk bangunan yang menarik, denganmemasukkan oramen-ornamen tradisional dengan menampilkan unsur sejarah dan mewujudkan kawasanyang memiliki kearifan lokal. Untuk mikro konsep ruang “Edukatif-batik” yang ditunjukkan denganadanya pengaturan cahaya untuk spot batik.agar memiliki kesan ruang yang dapat memberi unsurpendidikan batik, dan mewujudkan seni batik yang disesuaikan dengan desain ruang.
Metode yang dipakai adalah penelitian deskriptif, yang bertujuan untuk mengamati, mengetahuidan berinteraksi langsung terhadap lingkungan di area para pengerajin batik yang ada di
Trowulan.Sehingga, dengan adanya tempat ini diharapkan Sentral Pengembangan Batik Majapahit di
Trowulan dapat menjadi warisan budaya yang bisa dikembangkan dan lebih terjaga kelestariannya.
Kata Kunci :sentral pengembangan batik majapahit, arsitektur neo-vernakular.
S04-4021 | 402 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain