PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS WISATA ALAM JURANG KUPING DI SURABAYA
ABSTRAK
Era modern membuat pola hidup masyarakat Surabaya serba praktis dan
kurang mengenal alam. Adanya obyek Bozem Jurang Kuping di Desa Jurang
Kuping, Kecamatan Pakal, Kelurahan Benowo daerah Surabaya Barat yang
terbengkalai dan rencana pemkot memperbanyak ruang hijau menjadi latar
belakang Perencanaan dan Perancangan fasilitas Wisata Alam di kota Surabaya.
Dampak negatif pembangunan menjadikan arsitektur berwawasan lingkungan
sebagai tema agar tatanan lahan, bentuk dan ruang lebih berorientasi ke lingkungan
dengan prinsip penyesuaian dan perbaikan lingkungan alam setempat dan juga
penghematan sumber energi alam yang tidak dapat diperbaharui. Metode penelitian
menggunakan metode studi kasus lapangan pada wisata alam Danau Selorejo,
Malang dan Ranu Klakah, Lumajang dan studi literatur pada obyek wisata alam
Ranu Grati, Pasuruan dan wisata alam Danau Beratan, Bali. Disamping itu juga
menggunakan metode deskriptif dengan mengamati langsung kawasan Bozem
Jurang Kuping.
Desain rancangan memiliki luas tapak 14 Ha dengan fasilitas utama yang
ada yaitu kantor pengelola, ruang serbaguna, ruang edukasi bozem, open stage,
outbond dan perkemahan, rumah penginapan, area piknik dan playground, stasiun
air, arena pemancingan, dan kolam renang. Fasilitas penunjang yaitu toko souvenir,
food court, restoran, stand penjualan ikan dari bozem. Fasilitas servis meliputi atm
center, musholla, gudang, toilet, ruang klinik, ruang genset, ruang pompa, ruang
panel, area parkir pengelola maupun pengunjung.
Konsep makro natural dengan tema arsitektur berwawasan lingkungan
menyuguhkan keasrian alam kawasan Jurang Kuping yang diterapkan lewat
Lansekap yang hampir 60% adalah ruang terbuka hijau. Softscape terdiri dari pohon
siwalan,pohon cemara sebagai tanaman pengarah. Pohon trembesi, sengon, dan
mangga sebagai tanaman peneduh. Tanaman penghias dan pembatas
menggunakan tanaman perdu. Hardscape terdiri paving, lampu jalan, dan taman.
Mikro konsep Komunikatif pada tatanan lahan agar mudah dimengerti pengunjung
terpresentasikan lewat sirkulasi linear dengan pola parkir 45
o
dan 90
. Penerapan
mikro konsep Adaptif pada bentuk bangunan lewat gaya vernacular agar mampu
memelihara kearifan local. Konsep mikro Rileks pada ruang mampu menghasilkan
suasana nyaman dan tenang terpresentasikan lewat material dengan warna-warna
fresh seperti hijau, biru dan krem.
Kata Kunci : wisata, alam, jurang kuping, surabaya
o
S04-4101 | 410 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain