KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI MINYAK MENTAH (CRUDE OLI) DAN PENGOLAHAN SECARA TRADISIONAL DI DESA WONOCOLO KECAMATAN KEDEWAN KABUPATEN BOJONEGORO JAWA TIMUR
ABSTRAK
Pertambangan minyak bumi yang berada di wilayah Wonocolo dan sekitarnya merupakan
wilayah penambangan bekas peninggalan pemerintahan Belanda. Pertama kalinya
kandungan minyak bumi ditemukan oleh Andrim Stoop warga negara Belanda yang
secara kebetulan melihat rembesan minyak bumi di daerah Wonocolo yang kemudian
ditindaklanjuti dengan melakukan pengeboran. Potensi kandungan minyak bumi yang
cukup besar di wilayah Wonocolo kemudian dikelola oleh rakyat Wonocolo sendiri
setelah Indonesia merdeka. Teknik atau cara yang digunakan warga Wonocolo untuk
memproduksi dan mengolah minyak mentah yaitu, warga mengadopsi teknik produksi
dan kilang minyak mentah yang pernah dilakukan oleh pemerintahan Belanda. Namun
teknik tersebut tidak efektif untuk melakukan produktivitas produksi dan pengolahan
minyak mentah secara tradisional karena teknik yang digunakan adalah cara manual.
Target Produksi Penambangan Minyak Mentah adalah sebesar 10.000 liter/bulan
sedangkan produktifitas penambangan minyak mentah hanya sebesar 6099,3 liter/bulan.
Artinya bahwa target produksi penambangan minyak mentah secara Tradisioanal di Desa
Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Propinsi Jawa Timur tidak
tercapai. Pengolahan Minyak Mentah secara Tradisioanal di Desa Wonocolo, Kecamatan
Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Propinsi Jawa Timur hanya dilakukan satu kali dalam
sehari dan hanya mendapatkan 80 liter dalam sehari. Setelah melakukan peningkatan
waktu efektif penambangan minyak mentah, produktifitas meningkat menjadi 9009,9
liter/bulan. Artinya bahwa hamper mencapai target produksi yang telah ditetapkan dalam
sebulan. Sehingga untuk mencapai target produksi yang telah ditetapkan dalam sebulan
maka diperlukan penambahan jam kerja lembur. Apabila ingin Meningkatkan
Produktifitas Pengolahan Minyak Mentah maka dalam sehari harus dilakukan dua kali
siklus pengolahan. Satu kali siklus pengolahan memerlukan waktu sebanyak 294,75
menit (4,9 jam). Setelah melakukan peningkatan waktu kerja efektif pengolahan, waktu
kerja efektif pengolahan meningkat menjadi 465 menit. Sehingga waktu yang tersisa
dalam sehari mejadi 170,25 menit. Artinya untuk melakukan dua siklus pengolahan
dalam sehari harus menambah jam kerja lembur sebanyak 124,5 menit.
Kata Kunci: Produktivitas, Minyak mentah, Pengolahan, Bahan galian.
S11-2131 | 213 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain