PENILAIAN RESIKO PROSES BONGKAR CURAH KERING MENGGUNAKAN METODE FMEA (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS)DI PT.XYZ
ABSTRAK
Proses bongkar curah kering di pelabuhan merupakan salah satu kegiatan yang strategis dalam operasional pelabuhan. Dengan meningkatnya perekonomian suatu wilayah maka semakin meningkat pula kebutuhan akan import curah kering. Pada setiap proses bongkar curah kering di pelabuhan terdapat beberapa ketidakpastian yang akan menimbulkan suatu risiko dan dapat menghambat kelancaran proses bongkar curah kering. Dimana faktor ketidakpastian tersebut dapat menimbulkan penurunan produktifitas, bertambahnya biaya, waktu dan kerusakan pada alat bongkar curah kering. Untuk itu diperlukan suatu sistem manajemen risiko yang meliputi identifikasi, analisa serta monitoring terhadap risiko yang mungkin akan terjadi. Penilaian risiko proses bongkar curah kering ini menggunakan metode kuisioner FMEA dengan korespondensi dari pihak yang berhubungan langsung dengan proses bongkar curah kering. Dari hasil penilaian risiko menggunakan metode FMEA, tingkat risiko paling tinggi terjadi pada saat proses bongkar curah kering dengan uraian pekerjaan bongkar komoditi curah kering dari palka kapal menggunakan Grab Ship Unloader. Mode kegagalan adalah saat kondisi hujan dengan nilai Risk Priority Number (RPN) 117. Adapun proses mitigasi mode kegagalan yang memiliki RPN tertinggi adalah dengan cara bekerja sama dengan BMKG Surabaya untuk memberikan informasi terkait kondisi cuaca secara berkala kepada PT. XYZ.
Kata Kunci : Bongkar Curah Kering, FMEA, Pelabuhan, Penilaian Risiko.
S05-2081 | 208 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain