Uji eksperimental pengaruh penggunaan katalik Ni sebagai katalik Konverter terhadap unjuk kerja dan Emisi Gas Buang pada Motor Honda Supra Fit
ABSTRAK
Udara bersih sangat diperlukan untuk kesehatan sehingga dapat menunjang aktivitas manusia yang bergerak dalam berbagai bidang. Udara yang menyuplai oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berjalan hidup,namun dengan perubahan fisik kota,pusat-pusat industri,dan juga jumlah kendaraan bermotor mengakibatkan perubahan terhadap kualitas udara ,penyebab pencemaran dapat berasal dari berbagai macam sumber. Sumber pencemaran tersebut dapat dikelompokkan menjadi:
1. Alat transportasi.
2. Stasiun-stasiun pembakaran.
3. Proses Industri.
4. Pengembangan limbah padat.
Salah satu polutan yang dihasilkan kendaraan bermotor adalah gas CO,HC,O2, NOX gas-gas tersebut dapat menghasilkan gas beracun yang paling banyak dihasilkan oleh kendaraan bermotor yang terjadi akibat pembakaran yang tidak sempurna pada engine kendaraan bermotorPeningkatan populasi kendaraan bermotor khususnya motor 4-tak pada saat ini sangatlah pesat dibandingkan dengan motor 2-tak karena diyakini dengan mengunakan motor 4-tak akan lebih effisien dan lebih ramah lingkungan. Yang berkembang pada masyarakat pemakai motor 4-tak sekarang ini tidak jarang pemakaikendaraan melakukan penggantian knalpot dari standart ke knalpot racing (modifikasi) karena dengan penggantian tersebut diduga akan menambah akselerasi dan performa dari motor itu sendiri. Dari hasil identifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap akselerasi dan performa motor selai dengan mengganti dari knalpot standart ke knalpot racing harus juga diiringi dengan penyetelan pasca penggantian knalpot racing akan menyebabkan tarikan pada motor akan terasa tidak responsive. Karenanya pemilihan knalpot sangatlah penting yaitu yang sesuai dengan karakter mesin motor itu sendiri. Dari hasil percobaan unjuk kerja mesin dengan menggunakan Dyno Run pada Honda Karisma X 125cc dengan menggunakan knalpot standart dan knalpot racing, daya maksimal yang dihasilkan knalpot standart sebesar : 6,24 hp/7500 rpm. Sedangkan pada knalpot racing sebesar :7,15 hp/7500 rpm. Torsi maksimum pada knalpot standart sebesar : 0,602 kgm/7500 rpm, sedangkan knalpor racing sebesar 0,775 kgm/7500 rpm. Tekanan effektif rata-rata pada knalpot standart sebesar : 60151,82 kg/m2 , sedangkan pada knalpot racing sebesar : 98924 kg/m2, konsumsi bahan bakar (sfc) pada knalpot standart sebesar : 0,27 kg/hp.jam, dan pada knalpot racing sebesar : 0,29 kg/hp.jam. Hasil dari emisi gas buang dengan pada kedua knalpot tersebut dengan mengunakan Gas Analyser didapatkan pada knalpot standart pada saat 1500 rpm yaitu sebesar : CO=4,1 %, HC = 987 ppm, lambda = 0,992. Sedangkan pada knalpot racing pada putaran yang sama yaitu sebesar : CO = 4,3 %, HC = 10121 ppm, lambda = 1,112. dari hasil percobaan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dengan menggunakan knalpot racing dapat menambah performa kendaraan bermotor dengan tanpa melampaui ambang batas emisi gas buang yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu : CO
S02-3181 | 318 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain